⏤ 𝐖𝐚𝐫𝐦 𝐇𝐮𝐠

7.4K 1.2K 312
                                    

BAB XI

"Kenapa kau selalu menjadi yang
Pertama Jisung??"




















Mata Jisung memicing tajam. Agak kesal juga rupanya. Bagaimana tidak? Jisung pikir, Chenle akan pulang ke rumahnya sendiri setelah numpang makan malam.

Tapi apa ini????
Berleha leha di atas kasurnya, seolah ia penguasa kamar nya.

Sial. Zhong Chenle memang tidak bisa di tebak.

"Kenapa kau berdiri disitu? Tak mau tidur?"
Chenle bertanya dengan ekspresi terlampau biasa saja.

Sejujurnya Jisung sudah mengantuk. Tapi ia tidak bisa begitu saja pergi ke kasurnya lalu tidur. Di sana ada monster kecil yang siap mengganggunya kapan saja.

"Apa yang kau rencanakan? Kenapa kau tak pulang? Kenapa kau tiba tiba menginap? Apa yang kau rencanakan sebenarnya Chenle?"
Jisung jengah. Ia sangat ingin tidur bersama ibunya. Tapi Chenle melarang juga mengancam.

Demi tuhan sekarang sudah pukul sepuluh malam!

Chenle mengangkat bahu acuh setelah mendengar beberapa pertanyaan dari Jisung.
"Tidak ada. Aku hanya ingin tidur denganmu. Apa salahnya??"

"Tentu saja itu salah!!!"

Jisung kelepasan. Sedangkan orang yang di bentak, hanya mengedipkan mata tak terganggu.

"Kenapa kau sangat kesal? Kau takut bermimpi erotis lagi tentangku? Atau kau melakukannya langsung?"

"Yak!!"

Jisung kehabisan kata kata. Seharusnya Jisung tahu, membalas ucapan Chenle bukan solusi yang bagus. Ia akan selalu kalah jika berargumen dengan monster kecil itu.

"Terserahlah. Aku tidak takut apapun. Aku hanya terbiasa tidur sendiri"

Akhirnya, setelah dua jam debat dalam hati dan saling mendiamkan, pada akhirnya Jisung mengalah. Tidak ada sofa di kamar Jisung. Mau tidak mau, Jisung harus satu kasur dengan Chenle.

Sedangkan Chenle sendiri malah tersenyum menang. Ia akan mendapat tubuh besar yang hangat sebentar lagi.

Dengan perlahan Jisung membuka selimut, lalu masuk ke dalamnya kemudian. Tadinya, Jisung tak ingin memperdulikan apapun dan akan langsung tidur. Tapi Chenle dengan cepat memeluk tubuh besarnya, membuat Jisung tak jadi menutup mata.

"Apa yang kau lakukan???"
Tanya Jisung agak panik. Dia berusaha melepaskan tapi Chenle semakin lengket dan kini kepalanya bertumpu di atas dadanya.

"Memelukmu tentu saja"

"Aku sesak napas!"

"Kau menahan napas."

Kalah lagi. Chenle memang tak bisa di kalahkan jika itu soal argumen. Jisung mulai bernapas seperti biasa. Tapi ia tak terbiasa akan rasa hangat yang asing menempel di tubuhnya.

"Chenle, aku tidak nyaman"

"Tapi aku nyaman"

Jisung mendesah lelah.
"Sebenarnya ada apa dengan dirimu sekarang? Kenapa kau jadi suka sekali memelukku??? Seperti baru tahu rasa sebuah pelukan saja"
Gerutu Jisung agak kesal.

  ❛ 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐌𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐑 ❜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang