⏤ 𝐃𝐞𝐛𝐚𝐭

6.8K 1.2K 182
                                    

BAB XIII

"Aku ingin mie pedas Ji!!!"

"Tidak. Kau. harus makan nasi."

"Menyebalkan"


























"Lihat! Bukankah sudah ku bilang untuk tetap di rumah?? Kenapa kau keras kepala sekali??"

"Aku kan merindukanmu—maksudku hari ini kan hari pertama semester. Aku harus hadir!"

Jisung menghela napas jengkel. Bagaimana tidak? Chenle yang keadaanya masih demam memaksa untuk datang ke sekolah. Dan kini, ia terbaring lemah di UKS setelah dua ujian terlewati.

Chenle baru saja mimisan, tapi sudah di tangani dengan baik.

Jisung tadinya tak ingin menemani. Ia berniat belajar kembali pelajaran yang mungkin akan keluar di lembar ujian nanti. Tapi Chenle dengan keras kepalanya memaksa Jisung untuk untuk tetap tinggal.

Kini mereka berdua saja di dalam UKS. Jisung dengan tatapan kesalnya, Chenle dengan tatapan biasa saja. Keduanya masih saling beradu pandangan.

"Jangan menatapku seperti ituuuu~"
Chenle mulai jengkel juga melihat tatapan kesal yang di ekspresi kan oleh Jisung.

Jisung yang mendengar itu segera menutup mata. Ia lelah dengan pelajaran. Dan ia lelah juga karena sikap Zhong Chenle. Ahhh di suasana begini, memakan ice cream buatan hyung nya mungkin akan jauh lebih baik.

"Ji.."

Jisung merasakan tangannya di toel toel pelan. Tak ada orang di sana selain mereka berdua. Tak mungkin kan itu orang lain jika bukan Chenle? Tapi Jisung tak menghiraukan nya.

"Apa kau sudah menyukaiku??"

Mata Jisung langsung terbuka. Di tatapnya mata Chenle tanpa ekspresi.

"Kenapa kau berpikir begitu??"
Jisung bertanya balik;masih dengan ekspresi yang terlampau biasa saja.

Mendengar itu Chenle tersenyum. Ia merasa sangat pede sekarang.
"I-itu.. kemarin kan kau mengatakan kalau aku boleh berpegangan padamu. Bukankah itu artinya kau menyukai ku??"
Chenle mengedipkan matanya pelan. Raut wajahnya mencoba mencari jawaban di ekspresi wajah Jisung.

"Tidak. Aku mengatakan itu karena menganggapmu teman. Kau pernah
bilang—ah tidak maksudku kau pernah menulis bahwa kau ingin jadi temanku bukan? Kita teman. Itu saja"
Jawab Jisung dengan santai. Mengerjai Chenle sesekali tak masalah bukan?

Mendengar jawabannya, Chenle hanya bisa ternganga. Bukan itu ekspektasi nya.

Karena kesal, Chenle memukul pundak Jisung lumayan keras. Sampai si empu mengaduh kesakitan.

"Aw! Ya! Kenapa kau memukulku??"

"Kau jahat sekali!"

"Hah?"

"Jadi kau akan membiarkan aku menyukai seorang diri begitu????? Dasar jahat!"

Jisung tersenyum kecil, di sela sela Chenle memukul lengannya. Karena lama lama sakit juga, Jisung menahan tangan Chenle.

"Sudah lupakan. Sekarang kau ingin makan atau tidak? Aku tiba tiba lapar"
Tanya Jisung pada Chenle yang wajahnya sudah tertekuk. Sebegitu besarnya kah Chenle menyukainya?

  ❛ 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐌𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐑 ❜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang