⏤ 𝐄𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠

8.3K 1K 780
                                    

Ciee cover baru:v
Suka yang versi lama

Atau sekarang???

















BAB XXXII

"Let's begin again.."




















2 tahun sudah berlalu.

Waktu bergulir sangat cepat memakan kenangan buruk di masa lampau.

Dunia tidak berubah, hanya isi nya saja yang sedikit goyah. Dari Usia yang semakin bertambah, yang tadinya pacaran kini menikah. Yang tadinya belum memiliki keturunan kini sudah beranak tiga, dan sebagainya. Begitupula dengan Chenle. Ada banyak perubahan yang di alaminya dalam waktu dua tahun terakhir. Kini usianya sudah menginjak umur dua puluh tahun, kemarin. Chenle juga baru saja masuk ke perguruan tinggi jurusan kedokteran.

Sudah dua tahun ini, Chenle berusaha menata ulang kembali hidupnya. Berbaur bersama semua orang dengan keramahannya. Chenle tak lagi suram seperti dulu. Ia cerah seperti masa depan.

Itu semua karna usaha seseorang yang mati matian membuat dirinya terlepas dari belenggu kegelapan. Kalian tahu sendiri bukan siapa orangnya?

Chenle menghirup udara di pagi hari yang masih cukup dingin. Dengan setelan sederhana dan membawa bunga, Chenle perlahan berjalan masuk ke area pemakaman, yang masih tampak begitu sepi, tentu saja.

Ya, area pemakaman.

Chenle datang ke tempat itu sebanyak empat kali dalam sebulan. Memberikan karangan bunga dan doa untuk seseorang yang sudah di semayamkan dengan tenang di sana.

Chenle tersenyum kecil sembari mengusap batu nisan itu yang sudah di tumbuhi lumut sedikit. Lalu ia berjongkok di samping makam itu setelah menaruh buket bunga seperti biasa.

"Apa kabar? Apakah kau sudah benar benar tenang di sana? Kau tahu, Aku terus berdoa pada tuhan semoga saja Ia memaafkan segala kesalahan mu.."




































Jung Sungchan.

Ya benar, Chenle sedang berada di samping makam teman sebayanya itu. Meski Chenle membencinya, tapi tetap saja Sungchan juga termasuk bagian dari hidupnya yang cukup istimewa.

Chenle sudah menganggap Sungchan sebagai kakaknya, yang selalu berhasil menjaga dan melindunginya dari amukan sang ayah. Tidak lebih.

Setelah menyiram tanah lembab yang di tumbuhi rumput kecil nan terawat itu, Chenle segera berdoa dengan khusyuk meminta pada tuhan untuk ketenangan orang yang ada di dalam makam itu.

Setelah menyapa dan berdoa, Chenle segera bangkit dari sana. Ia harus segera pergi, karna ia punya kelas pagi hari ini.

"Aku akan datang lagi minggu depan. Sungchan, aku menyayangimu. Menyayangimu sebagai kakak ku yang paling berani. Terimakasih.."

Setelah mengatakan itu, Chenle segera beranjak dari sana. Ia tak boleh telat karena alasan tertinggal bus.











































"Chenleeeeee!!!"

Chenle tertawa kecil saat melihat temannya yang memanggil namanya dengan keras. Area kantin sangat ramai, kalian tahu sendiri bukan, akibat dari teriakan itu?

  ❛ 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐌𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐑 ❜Where stories live. Discover now