⏤ 𝐀𝐮𝐬𝐭𝐫𝐚𝐥𝐢𝐚

4.9K 887 141
                                    

BAB XXIX

"Bisakah aku melupakan nya??"


























"Australia?? I-itu jauh sekali.."

Jisung menyesap teh nya pelan. Sore yang nampak tenang itu Jisung sempatkan untuk main ke rumah sepupunya lagi.

Jisung menceritakan semuanya. Termasuk perasaan sesak tak nyaman yang di rasakan nya. Jisung butuh bantuan Renjun, untuk sekedar menyemangati nya.

"Apa kau benar benar akan pergi?"
Itu suara Lucas. Ia juga ikut nimbrung di meja makan bersama suami kecilnya serta adiknya.

"Yeah mau bagaimana lagi? Ibu mendapat bagian relawan di sana selama setahun. Dua minggu pisah dengan ibu saja sudah membuatku kelimpungan. Apalagi satu tahun?"

Renjun menghela napas pelan.
"Jika kau ingin pergi, pergilah. Yeah hitung hitung untuk tenangkan hatimu, dan juga belajar melepaskan semuanya. Tinggalkan apa yang membuat mu sakit. Di dunia ini banyak cinta yang menunggu mu datang... Tetap semangat meski kau tak mau.. kau pasti bisa Ji.."

Ahh.. melepaskan ya??

Jisung tersenyum miris. Jadi inikah ending dari segalanya? Berakhir terpisah dan saling melupakan? Begitu?

"Bisakah aku melupakan nya hyung?"
Gumam Jisung dengan pandangan mata yang kosong.

Lagi, perasaan yang menyesakkan dada itu kembali menghantam Jisung bersama memori nya. Memori indah tapi berujung menyakitkan.

Dengan sayang, Renjun menggenggam tangan adiknya itu.
"Itu urusanmu dan urusan hatimu. Kau yang memutuskan. Mau di bawa kemana hati mu itu pada akhirnya. Australia menunggu jawaban mu di sana.."

Jisung tersenyum pasrah sembari menganggukan kepalanya beberapa kali.
"Hyung benar.. setidaknya dunia memberiku waktu untuk perasaan ku. Waktu untuk menyusun kembali hatiku yang sudah pecah belah berantakan"

Renjun membalas nya dengan senyuman.
"Sudah jangan bersedih lagi. Jaga tubuhmu dan ragamu dengan baik. Kau butuh kesehatan itu untuk melawan dunia dan takdir nya yang terkadang tak sesuai ekspektasi"

Jisung ikut tersenyum mendengar nya. Hanya saja tidak dengan Lucas. Pria yang seperti preman takut istri itu terus menatap Jisung dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

"Makan malam di sini ya Ji, sebelum kau pulang? Karna mungkin saja ini pertemuan terakhir mu dengan hyung di tahun ini"

"Baiklah, tidak usah sok dramatis begitu.."

Mendengar balasan yang seperti itu membuat Renjun gemas dan reflek memukul kepala Jisung pelan.

"Kurang ajar nya masih nempel ternyata. Sana siram bunga di kebun. Hyung mau masak"

Jisung ternganga. Tunggu, kenapa jadi begini?
"Kenapa aku yang harus menyiram?"

"Tidak mau?"

"Bukan tidak mau, tapi hyung—"

"Tidak ada kata tapi, cepat ke kebun sebelum semakin gelap. Pastikan sudah selesai setelah hyung juga selesai masaknya.. oke?"

Jisung cemberut. Padahal ia berniat menantang Lucas untuk bermain ps 5.

"Oke Ji???"
Renjun bertanya lagi.

"Oke.."

Sepertinya Jisung memang tidak bisa menolak lagi. Ia pun segera pergi untuk menjalankan perintah. Setelah Jisung pergi, Lucas pun ikut beranjak.

  ❛ 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐌𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐑 ❜Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz