⏤ 𝐎𝐮𝐫 𝐭𝐢𝐦𝐞

6.1K 981 183
                                    

BAB XXI

"Semuanya akan baik baik saja semoga"








































Jisung dan Chenle sudah tiba di rumah Renjun sekitar satu jam yang lalu. Kini Jisung sedang duduk sembari minum teh bersama Renjun, sementara Chenle sedang menata kamar mereka.

Sebenarnya Jisung hendak membantu Chenle, tapi Renjun ingin bicara padanya sehingga mau tidak mau Jisung harus mengikuti sepupunya itu.

"Kau tak bilang padaku kau akan membawa nya. Kau pasti punya alasan kan?"
Renjun bertanya, dan keadaan mulai serius.

Jisung menghela napas pelan.
"Bantu aku hyung"

"Apa?"

"Bantu aku untuk menyembuhkan nya. Bantu aku untuk menuntunnya"

"Kenapa aku?"

"Kan hyung psikolog"

Renjun menahan napas agak kesal.
"Kan psikolog banyak. Bukan hanya aku. Kenapa harus aku?"

"Karena ku pikir hanya hyung yang bisa mengerti nya"

Renjun menghela napas pelan. Di tatapnya Jisung lamat lamat. Mencoba mencari keseriusan perasaan dari pria bermarga Park itu.
"Ji, kau sangat mencintainya ya?"

"Jika aku bilang ya, apa hyung akan membantu? Aku tidak paham bagaimana metode nya. Maka dari itu aku butuh bantuan hyung"

"Memangnya dia mau benar benar berubah?"

Jisung mengangguk mantap, membuat Renjun menghela napas lagi. Bukan bermaksud ia ingin menolak untuk ikut menyembuhkan Chenle. Hanya saja Renjun sudah tidak berkecimpung di dunia psikiater lagi.

"Baiklah hyung akan membantu"

Jisung tersenyum lebar, lalu menggenggam tangan Renjun erat.
"Terimakasih hyung"

"Tapi kau harus ingat Ji. Habit, tidak bisa dengan mudahnya di rubah. Jika hasilnya nihil, kau yakin ingin tetap memperjuangkan nya?"

Jisung terdiam, tapi kemudian tersenyum kecil.
"Hyung pernah bilang kan, tak ada yang mustahil di dunia ini. Lagipula dia juga berniat ingin benar benar sembuh dan berhenti. Jadi, kenapa tidak?"

Renjun ikut tersenyum kecil. Kini adik sepupunya itu sudah benar benar dewasa meski umur belum menginjak dua puluh tahun. Katakanlah Jisung bodoh, tak apa. Tapi tindakan nya sama sekali tidak salah.

Jisung hanya ingin orang yang di cintainya berada di jalan yang sama dengan dirinya.

Semoga kisah cintamu tidak berakhir mengenaskan Park Jisung... Semoga..




























Saat Jisung masuk ke dalam kamar, ruangan itu sudah rapi. Chenle bahkan sudah mandi dan sekarang sedang rebahan di atas kasur ukuran Queen size di kamar itu.

"Kau suka kamarnya?"

Mendengar suara Jisung, Chenle segera bangkit untuk duduk.

  ❛ 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐌𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐑 ❜Où les histoires vivent. Découvrez maintenant