⏤ 𝐈 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐘𝐎𝐔

6.3K 925 490
                                    

BAB XXXI

"Thank you and Sorry..."

























Bacanya pelan pelan, biar lebih menghayati.

Siapkan hati, siapkan tisu..
Mari lets go..





























Jisung bangun lebih awal. Di mana langit masih gelap, dan matahari belum menampilkan eksistensi nya.

Setelah mengumpulkan nyawa nya kembali, Jisung segera mandi. Ia akan menyambut hari ini, yang akan penuh dengan peluh di kemudian waktu.

Setelah mandi, Jisung menuju kasurnya kembali. Tidak, Jisung tidak berniat tidur lagi. Jisung hanya ingin melihat dunianya yang tengah terlelap dengan damainya.

Jisung tersenyum kecil, sembari mengusap pipi Chenle pelan. Ia begitu merindu pada pemuda itu. Pemuda yang berhasil membuatnya hampir gila karena cinta.

Ah, mungkin Jisung memang sudah gila semenjak Chenle masuk ke dalam cerita hidupannya.

"Bukankah takdir sangat lucu? Waktu pertama kali kita bertemu, kita layaknya api dan angin yang terus berseteru. Tapi kini takdir merubah jalannya menjadi kita yang saling mencinta pada akhirnya"

Jisung terus berucap sembari mengusap pipi Chenle, dan terkadang membelai rambutnya penuh cinta. Sementara Chenle sendiri tak terusik sedikitpun dan masih terlelap damai dalam tidurnya.

Jisung mengingat sesuatu. Di saat Chenle kembali setelah menghilang. Saat Chenle mengatakan hal jahat yang masuk akal baginya. Saat itu, wajah Chenle tidak baik baik saja. Di beberapa titik wajahnya terdapat lebam yang tak bisa di jelaskan. Bibirnya pun memerah sedikit bengkak dan terluka di bagian ujungnya.

Jisung paham, mungkin saja itu perbuatan ayahnya. Mengetahui bahwa Chenle benar di ancam dan melindungi nya, membuat hati Jisung serasa remuk di remas oleh sesuatu.

"Aku akan memenangkan tantangan itu. Aku akan membawamu jauh bersamaku. Aku takan pernah melepaskan mu, sampai titik darah penghabisan"

Setelah berucap seperti itu, dengan pelan Jisung mengecup puncak kepala Chenle.

"Aku akan berjuang demi kebahagiaan mu dan kita... Aku mencintaimu"

Yeah... Semoga saja, Tuhan dan takdirnya mau berbelas kasih pada Jisung dan usahanya.



















Jisung terkejut kala mendapati para Hyungnya di pagi buta begini.

Mark, Jeno, Lucas, Renjun serta Jaemin sudah berkumpul di dapur yang menyatu dengan ruang makan itu di rumah Jisung.

"Apa ini? Kenapa kalian sudah di sini sepagi ini?"

Tak ada satupun yang menjawab. Perlahan, Renjun menggenggam tangan Jisung. Di usapnya pelan dengan sayang.

Entah kenapa, Jisung merasa suasana yang di rasakannya sekarang sangatlah mengharu biru. Mereka semua seperti hendak melayat Jisung pergi.

"Aku hanya butuh bantuan Mark, Jeno dan Lucas Hyung. Kenapa Renjun hyung dan Jaemin hyung juga ada di sini?"

Mendengar itu, Jaemin segera beranjak dari duduknya lalu segera memeluk Jisung dengan erat.

  ❛ 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐌𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐑 ❜Where stories live. Discover now