⏤ 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐧𝐠𝐠𝐮

7.8K 1.2K 224
                                    

BAB V

"Bisakah kau berhenti mengganggu ku?"

"Kau yang lebih dulu menganggu"













Tak ada lagi kata damai dan tenang di kamus Jisung saat di sekolah. Semuanya telah berubah total berjalan dengan seiringnya waktu. Sejak saat di mana Jisung mengalahkan Chenle, seharusnya Jisung tahu apa konsekuensinya.

Chenle menganggu Jisung tentu saja.

Bukan mengganggu seperti merisak ataupun membantai. Ini lebih tepatnya Chenle seperti seorang penguntit. Selalu mengikuti kemanapun Jisung pergi. Jelas Jisung terganggu akan hal itu. Ia merasa tidak nyaman.

Seperti sekarang ini.

Jisung menghela napas jengah, lalu menurunkan buku yang tengah di bacanya.
"Apa kau tidak akan berhenti?"
Jisung menatap balik Chenle yang juga tengah menatapnya.

Mereka tengah berada di perpustakaan sekolah omong omong. Duduk saling berhadapan, yang hanya terhalang oleh meja.

Chenle menggeleng.
"Tidak"

"Katamu janji tetaplah janji! Lalu kenapa tidak di tepati?"
Sumpah! Jisung sudah sangat amat jengah sekarang. Sudah total tiga hari, Chenle terus mengawasi serta mengikuti nya seperti ini. Orang orang mulai beranggapan ia dan Chenle berpacaran! God! Itu bukan sesuatu yang baik!

"Janji yang mana? Kau hanya mengatakan untuk tidak menganggu para siswa dan menolak mereka yang butuh bantuanku. Aku sudah menepatinya."
Jawab Chenle dengan santai.

Mereka sama sekali tak perduli, bahwa ada banyak siswa yang menguping di balik rak buku.

"Dan aku bagian dari kata siswa itu! Seharusnya kau tidak mengganggu ku! Tapi apa sekarang?"
Oke, Jisung sepertinya mulai emosi.

"Kau yang lebih dulu mengangguku. Seandainya kau tidak ikut campur waktu itu, aku tidak akan seperti ini."

Chenle benar. Jisung jadi menyesal sekarang karena sudah ikut campur dalam masalah tempo hari lalu. Damn! Berita Jisung yang mengalahkan Chenle pun tersebar dengan sangat cepat. Masing masing tentu saja tahu siapa pelakunya. Yeah.. siapa lagi jika bukan korban waktu itu? Jisung keluar dalam keadaan utuh dari ruangan itu, dan membuat rasa ingin menjatuhkan Chenle sangat kuat. Mungkin begitulah alasan utama si korban membuat postingan seperti itu di sosmed.

Jisung menghela napas, lelah.
"Apa maumu?"

Mendengar pertanyaan itu entah kenapa membuat Chenle begitu senang. Senyum nya melebar, membuat Jisung meringis aneh. Sedikit ngeri juga sih.

"Kau akan memberikan apapun agar aku berhenti menganggumu??"
Tanya Chenle dengan antusias.

Jisung tidak menjawab. Hati nya kini menyalahkan pikirannya yang mencetuskan pertanyaan itu pada si monster kecil di depannya.

"Kalau begitu berikan aku jantungmu! Jantungmu yang masih dalam keadaan berdetak! Aku yakin itu akan sangat menarik!"

Jisung menganga. Benar dugaannya. Memang sangat salah dirinya mengucapkan pertanyaan itu untuk si monster kecil ini.

  ❛ 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐌𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐑 ❜Where stories live. Discover now