⏤ 𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐓𝐢𝐦𝐞

7.8K 1.2K 209
                                    

BAB IX

"Aku memimpikan nya???.. wahh aku
Pasti sudah gila"
















Pukul delapan malam.

Jisung dan sang ibunda baru saja selesai makan malam. Kini mereka berdua tengah menikmati buah pencuci mulut yang sudah di siapkan sebelumnya oleh ibu Jisung.

"Jadi, bagaimana pertemanan mu dengan Chenle?"

Pertanyaan ibunya membuat Jisung memaksimalkan perhatian pada sang ibu.
"Maksud ibu?"

"Chenle bilang dia ingin dekat denganmu. Dia juga anak yang baik. Bertemanlah dengannya"
Jawab sang ibu dengan senyuman sehalus sutra.

Alis Jisung mengkerut aneh. Ia merasa ada kejanggalan disini.
"Chenle mengatakannya pada ibu? Bukankah itu terdengar seperti ibu sudah mengenal Chenle sebelumnya?"
Ucap Jisung di sertai berbagai pertanyaan.

"Tentu saja ibu mengenalnya. Dia putra semata wayang teman ibu saat SMA"

Mendadak Jisung terdiam. Otaknya tengah memikirkan banyak hal.

Tunggu dulu.
Apa ini? Jadi Chenle anak teman ibu? Itu berarti..

"Apa ibu yang memberikan nomor ponselku padanya?"

Melihat sang ibu mengangguk, membuat Jisung blank seketika. Ia sempat menduga hal ini sebelumnya. Karna tak ada satupun di sekolahnya yang memiliki nomor ponsel milik Jisung. Jisung menebak bahwa mungkin yang memberikan nomornya pada Chenle adalah ibunya, dan ternyata benar??

Hahhh jika saja ibu tidak memberikan nomorku pada monster kecil itu.. ah tidak, lebih tepatnya seandainya ibu tidak berteman dengan ibu monster kecil itu, mungkin kejadian tadi sore takan terjadi padaku...

"Ada apa dengan wajahmu? Kenapa tiba tiba jadi lesu begitu? Kau mengantuk?"

Atensi Jisung kembali pada sang ibu.
"Hah? Ah iya.. aku sangat mengantuk. Aku akan tidur duluan ibu"

Setelah mengatakan itu Jisung langsung pergi beranjak dari sana dan meninggalkan sang ibu yang menatapnya heran.































Jisung termenung di atas kasurnya. Sebenarnya ia sama sekali belum mengantuk. Kata Seandainya terus berkelebat di dalam pikirannya.

"Seandainya aku tidak bersekolah di situ, mungkinkah aku tidak akan stres seperti ini??"

Jisung menggumam. Pikirannya tiba tiba di penuhi oleh bayangan Chenle. Dari awal bertemu sampai tadi sore. Seandainya lagi jika Jisung menuruti apa kata Dongpyo waktu itu, apakah Chenle takan menempel padanya seperti ini???

Bagaimana jika aku ingin mencium mu??

Tak di undang juga tak di ingat, suara itu tiba tiba saja terdengar lagi di pikiran Jisung. Membuat Jisung terbawa suasana dan mulai menyentuh bibir tebalnya sendiri.

"Bagaimana jika tadi dia berhasil melakukannya? Apakah aku akan menolak? Atau diam menikmati nya?"

Dan dua detik setelahnya Jisung tersadar. Ia merasa geli sendiri dan memukul kepalanya pelan, lalu langsung bersembunyi di bawah selimut hangat miliknya.

"Zhong Chenle kau meresahkan!!!!!"

Okay, sepertinya Jisung butuh tidur sekarang, agar ingatan itu hilang di telan malam. Jisung bisa menganggapnya itu mimpi di esok hari.

  ❛ 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐌𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐑 ❜Where stories live. Discover now