⏤ 𝐓𝐚𝐦𝐮 𝐭𝐚𝐤 𝐝𝐢 𝐮𝐧𝐝𝐚𝐧𝐠

7.7K 1.2K 516
                                    

BAB VIII

"Duality Park Jisung ya???
Hmmm menarik.."














Pukul lima sore hari. Chenle baru sampai di rumahnya sekitar satu jam yang lalu. Sore itu tak ada kegiatan apapun, jadi ia memutuskan langsung pulang sehabis jam sekolah selesai.

Kini Chenle berada di kamarnya. Tengah melukis sesuatu sembari menikmati senja di sore hari. Bibirnya tersenyum kala lukisannya sudah selesai di warnai.

Rambut hitam, hidung mancung, bermata sipit juga memiliki mulut yang kecil tapi berbibir tebal. Apa kalian tahu siapa objek lukisan yang di lukis Chenle??

Ting!!!

Suara notifikasi dari ponselnya membuat perhatian Chenle teralihkan. Pemuda itu bangkit untuk mengambil ponselnya yang sengaja ia letakkan di atas meja nakas. Dengan segera, Chenle membuka aplikasi Imess nya untuk melihat siapa yang mengirim pesan. Dan apa isi pesannya.

Raven🔪

|Ada Sungchan
|Kau di sekolah?

Tidak, aku di rumah|
Kenapa mendadak sekali?|

|Sungchan memang seperti itu kan?
|Dia membawa seseorang yang
Kita cari

Aku segera sampai lima belas menit lagi|

|Okay

Chenle menghela napas pelan. Untung saja ia sudah selesai melukis. Setelah memberi tanda tangan di lukisan itu, Chenle bangkit untuk bersiap. Ada Jung Sungchan di sana. Chenle tidak boleh terlambat.



















Saat turun dari kamarnya, di dapur Chenle melihat ibunya yang tengah merapihkan sesuatu, seperti bingkisan makanan? Ada bibi pengurus rumah juga di sana. Apa makanan itu untuk bibi pengurus rumah? Ah tentu saja Chenle tidak perduli.

Niatnya ia akan langsung pergi setelah menginjak anak tangga terakhir. Tapi percakapan antara ibu dan pengurus rumahnya membuat Chenle mengurungkan niat.

"Tolong antarkan ini ke alamat yang sudah aku tulis. Atas nama Park Minjoo. Jangan sampai salah alamat. Ingat!"

"Baik nyonya.."

Park Minjoo? Bukankah itu..

Chenle segera berbalik menuju dapur, lalu merampas bingkisan itu dari bibi pengurus. Tentu saja bibi dan ibunya terkejut melihat tingkah tiba tiba nya itu.

"Chenle-"

"Biarkan aku yang mengantarnya"

Ibu Chenle terdiam dengan mulut yang sedikit terbuka.
"Aku hendak pergi ke rumah Jisung untuk membicarakan pr sekolah. Jadi sekalian saja. Kalau begitu aku pamit."
Chenle berbohong soal tujuan utamanya. Tentu saja, ibu dan ayahnya tak boleh tahu apa yang Chenle lakukan tanpa sepengetahuan mereka.

Chenle langsung pergi setelah menunduk hormat pada sang ibu. Ia melupakan fakta bahwa ia harus cepat cepat ke rumah Raven. Tenang saja, Chenle bisa mengatasi itu.

  ❛ 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐌𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐑 ❜Where stories live. Discover now