Part 36

5.4K 438 8
                                    

Awas banyak typo!!
.
.
.

Rava menatap ponsel milik Rani—mamah Rava—yang menampilkan foto Renata dana Ella yang sedang tersenyum. Rani mengabadikan momen itu saat Ata mengajari Ella belajar lalu Rani menyuruh keduanya berpose dibalik meja yang menutupi tubuh mereka.

Ella menyengir dengan giginya yang rapih dan Ata yang tersenyum lebar hingga matanya yang tertutup kacamata semakin tak terlihat. Ibu jari Rava mengusap wajah Renata berulang kali, merasa sesal kembali menghimpitnya.

Seandai semua bisa diputar dan Rava akan dengan senang hati akan menjaga Renata lebih baik. Helaan napasnya membuat siapa saja tahu jika Rava begitu sangat menyesalinya saat kejadian dimana ia yang seharusnya mengantar Ata.

"Abang," Ella memeluk pinggang Rava yang membuat kakaknya itu berjengit kaget. Ella terkekeh saat tahu kakak tirinya terkejut lalu mendongak menatap Rava. "Mau es kim," Perkataan Ella yang lucu tanpa sadar membuat Rava tersenyum dan melupakan bayang-bayang sesalnya yang sempat menghampiri Rava.

Meletekan ponselnya yang masih menampilkan foto Renata dan Ella, Rava beranjak, "Abang ambilin ya," katanya dengan mengacak gemas rambut Ella.

Ella mengangguk semangat dengan senyum yang menghiasi wajah lucunya. Lalu matanya jatuh menatap ponsel ibunya yang masih menyala menampilkan potret dirinya dan Renata. Tak lama Rava kembali membawa satu cup kecil es krim rasa coklat kesukaan adiknya.

Ella begitu antusias dan langsung mengambilnya dari tangan Rava membuat kakaknya itu geleng kepala karena adiknya tidak sabaran untuk membuka penutup ek krim. "Pelan-pelan, Abang nggak minta kok." katanya saat melihat Ella semangat menyendok es krimnya dengan cepat lalu memasukkannnya ke dalam mulut.

"Eumm.... es kimnya dingin, kayak Abang." Rava dibuat terkejut akan perkataan Ella, sedangkan adiknya malah tertawa sebentar lalu kembali memakan es krimnya.

"Kok kayak Abang?" Heran Rava menatap Ella yang masih fokus menyendok makanan dingin itu.

Memasukkan kembali satu suap ke dalam mulutnya, Ella berkata, "kata Kak Ata, Abang itu dingin kayak es kim." Ella menyendok es krimnya lagi lalu mengarahkan tangannya ke arah Rava. "Aaa...."

Rava menggeleng, "buat Ella aja, Abang kenyang." Perkataan Ella yang mengatakan jika Rava dingin seperti es krim membuatnya berpikir, apakah sikapnya terhadap Renata terkesan dingin sampai membuat gadis berkacamata empat itu menjulukinya seperti es krim.

Ingatannya kembali terulang ketika pertama kali Renata menyusulnya ke tempat tongkrongannya bersama Diki hanya karena gadis itu mendapat tugas kelompok dengan dirinya. Ia akui sempat membuat Ata takut ketika pertemuan pertama mereka karena Rava tanpa sadar berbicara seperti orang yang membentak. Padahal Rava hanya risih saat Renata sesekali mencuri pandang kepadanya.

Sangat tidak mungkin jika gadis seperti Renata langsung terpesona kepadanya diawal pertama mereka mengobrol. Sekarang pun Renata belum mengaku suka sama Rava padahal ia sudah lebih baik dari sebelumnya. Tengku dan Denis sering menyinggung perubahan sikapnya terhadap Renata, apalagi saat Rava ke rumah Ata ketika Omnya pertama kali ke Jakarta.

Denis yang melihat kejadian itu langsung pernah bilang jika Rava terlihat khawatir saat melihat kondisi rumah Renata yang berantakan. Belum lagi kondisi Renata yang kacau dan menangis mengkhawatirkan kondisi tantenya yang saat itu kabur dan tidak tahu keberadaannya.

Si cupu & Si Badboy (TAMAT)Where stories live. Discover now