03

5.3K 561 22
                                    

Maaf guys publish ulang, ini teh kok bisa part 2 sama 3 kebolak balik 😭😭😭😭

(Jangan  Lupa Vote & Comment ◕દ◕)

"Ha - hamil?" Seungmin mulai panik. Dia sekarang memikirkan segala kemungkinan negatif yang akan terjadi.

"Aduh gimana dong Han aaaaa gue gak mau jadi single papa," jawab Seungmin.

"Tapi lo kan baru buat sekali, keknya gak bakal lah langsung jadi. Gimana kalo kita coba mukbang nanas aja?" Han mencoba mencari solusi.

"Kalo gituu ayo lo ikut gue pulang kerumah, pasti disana kebun nya lagi pada panen,"

"Eh? Gue harus ikut,"

"Iya lo harus ikut. Kalo gue ngajak Yeji yang ada di gaplok karena bawa Alpha. Lagian semenjak kasus ayah kemaren gue belum berani ngehubungin keluarga,"

"Yaudah deh." jawab Han

Setelah sekitar dua puluh menit Seungmin dan Han menunggu di Stasiun, akhirnya kereta mereka datang juga. Barang bawaan Seungmin dan Han tidak banyak, karena mereka hanya akan menginap satu hari.

Biasanya Seungmin jika akan pulang pasti akan dijemput supir pribadi yang dikirim ayahnya, tapi selain mengingat kasus yang dihadapi Ayahnya itu, Seungmin ingin menjadikan kepulangannya kali ini surprise.

"Min kapan sampainya sih? Kalo masih lama gue tidur dulu ya?" tanya Han.

Seungmin sebenarnya tidak tahu waktu tempuh jika memakai kereta, tapi menurut internet hanya menempuh waktu satu jam dan mereka baru saja beberapa menit berangkat.

"Masih sekitar satu jam sih, tidur aja Han, nanti gue bangunin," jawab Seungmin.

"Jangan lupa bilang sama Yeji, nanti dia khawatir," ucap Han.

Soal Yeji, Seungmin dan Yeji sudah bersahabat dari lama. Tapi akhir - akhir ini Seungmin tentu menjaga jarak dengan Yeji, mengingat Yeji sudah punya omega. Seungmin tak mau dianggap PeAlOr (Pencuri Alpha Orang).

Seungmin tak bisa tidur selama diperjalanan, tadi dia sempat bertelepon dengan Yeji, dan sesuai dugaannya Yeji marah besar. Seungmin belum pernah naik kereta sebelumnya, dan lagi jika sampai sana pasti Seungmin akan bingung sendiri. Tapi Seungmin meyakinkan Yeji bahwa dia tau arah kerumahnya dari Stasiun, dan lagi Seungmin tak sendiri, ada Han disini.

"Pemberhentian selanjutnya ada di Stasiun Distric 9."

Seungmin yang mendengarkan pengumuman tersebut langsung membangunkan Han. "Han Han oiii ayok bangun,"

"Eung? Lima menit lagi maa,"

"Ma ma ma bibir - bibir mu, udah cepet bangun kita udah sampe," Han akhirnya terbangun.

Dengan loyo Han keluar dari kereta bersamaan dengan Seungmin. "Han ayo naik taksi, gue udah pesen lewat aplikasi," ucap Seungmin.

"Jangan boros ngapa, kalo rumah lo deket mending naik bis,"

"Yah terlanjur pesen, yaudah ayo aja. Gue juga yang bayar,"

"Huft, iya deh yang kaya," Han mengikuti Seungmin dari belakang.

Seungmin terlihat ceria karena sebentar lagi akan bertemu dengan kakak dan Ibunya. Selama di dalam taksi Seungmin tak henti - hentinya mengikuti senandung dari radio, supir taksinya yang sudah berumur juga merasa senang bahwa di dalam mobilnya ada energi positif dari Seungmin.














---


Chan mengumpat begitu keluar dari kamar mandi, dia tak menemukan Seungmin. "Hahaha jadinya lo kabur? Padahal gue mau tanya sesuatu," kesal Chan.

Chan mengganti pakaiannya dan bersiap untuk latihan dengan band nya. Chan menatap malas sarapan di mejanya, dia sudah menyiapkan semuanya untuk Seungmin tapi anak itu malah menghilang begitu saja.

"Ahh semalem gue ngeluarin di luar apa dalem ya . . ." Monolog Chan dalam hati.

Band yang dibangun oleh Chan adalah BermudaRacha, berisi dirinya, Changbin si anak jurusan musik, Hyunjae, dan Younghoon. Seharusnya ada satu lagi anak baru, tapi dia belum kenal dengan si anak baru. Dan kabarnya si anak baru tidak bisa mengikuti latihan hari ini.

Tak butuh waktu lama untuk sampai di studio tempat mereka biasa latihan, disana Chan disambut dengan pertengkaran Younghoon dan Hyunjae.

"Je bisa gak sih lo fokus dikit jangan pegang hp mulu, gitar lo yang lo pegang," marah Younghoon

"Ape sih? Lagian kita kan belum serius latihan noh si ketua kita si Chan aja baru dateng. Sewot banget sih lo akhir - akhir ini sama gue," balas Hyunjae.

"Kalian berdua ngapa sih? Baru juga gue dateng," tanya Chan.

"Gatau tuh si Hoon marah - marah mulu ke gue," jawab Hyunjae.

"Ya abisnya . . . ." Belum juga Younghoon menyelesaikan kalimatnya di pojok ruangan sudah ada aura gelap dari Changbin.

"Eh eh iya kita gak berantem," lanjut Younghoon.

Changbin ini sebenarnya sangat humoris, bullyable juga. Tetapi jika sedang marah memang terkadang hawanya gelap banget. Contoh seperti saat ini.

Chan menggelengkan kepalanya, lalu dia duduk di tempat drumnya, mengamati tingkah Younghoon dan Hyunjae. Sebenarnya dia tahu Younghoon sudah menyimpan rasa kepada Hyunjae sejak lama, tapi anak itu terlalu lamban dan ditambah Hyunjae yang gak pekaan.

Sekarang Hyunjae sudah menjadi milik orang lain, Hyunjae milik Juyeon sekarang. Jika mau Younghoon bisa saja merusak hubungan Hyunjae dan Juyeon, tapi Younghoon memilih diam. Chan tahu apa yang Younghoon rasakan:sakit, Younghoon yang sudah mengenal Hyunjae sejak kecil kalah dengan orang baru yang masuk ke dunia Hyunjae.

Younghoon selama ini juga sebenarnya bodoh karena dia memiliki banyak kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya, tapi Younghoon hanya diam. Younghoon saat ini juga diam karena melihat Hyunjae seseorang yang dia cintai, dapat tersenyum dan bahagia walau bukan karena dirinya tapi Younghoon sudah merasa cukup. Dan dia tak mau menjadi orang yang mencabut kebahagiaan Hyunjae.

Mengingat soal rasa suka dan ketertarikan, Chan jadi ingat soal kejadian semalam. Kejadian soal dirinya dan Seungmin. Tanpa sadar wajah Chan memerah.

"Oi bang, lo sakit?" tanya Changbin yang sadar dengan warna merah di pipi Chan.

Chan tersadar dari lamunannya.

"Hah? Enggak kok dah udah ayo latihan," jawab Chan.

Selama latihan yang Chan pikirkan hanyalah bagaimana caranya bisa mengajak Seungmin bicara, dan bertanya banyak hal. Yang pasti tidak mungkin Chan lakuin itu semua di kampus, karena sudah pasti seratus persen Seungmin akan menghindar.

"Andai gue tahu alamatnya dia," monolog Chan.

"Tck, fokus dong Chan, lo kurang pas. Dan lagi pipi lo makin merah, terus ngelamun, mikirin apa sih? Mikirin si puppy puppy lo itu?" Ucap Hyunjae.

"Mungkin?" Jawab Chan dalam hati.

____

H a i!

Gimana nih malming kalian?
Dirumah aja ya?

Ya sama dong:) ditemani dengan tugas yang menumpuk~

YOUR VOICE [chanmin]Kde žijí příběhy. Začni objevovat