06

4.2K 512 21
                                    

Setelah menurunkan Changbin di depan rumahnya, Chan tinggal berdua dengan Seungmin. Suasana menjadi canggung, tidak ada yang memulai pembicaraan.

"Min tapi lo tetep kuliah kan?" tanya Chan begitu mereka berhenti saat lampu lalu lintas menunjukkan warna merah.

"Eum? Iya kok kak, kayanya mau sambil kerja deh. Kasian mama sama kakak kalo harus biayain kuliah aku," jawab Seungmin.

"Gue bantu cari kerja yang halal," ujar Chan.

"Eh? Gausah kak Chan udah baik, mau lepasin aku dari om om jelek, terus ngasih aku tempat tinggal. Biar aku cari sendiri,"

"Tapi omega tuh susah loh buat dapet kerja,"

"Iya kak, gapapa aku coba cari sendiri. Kakak fokus aja sama diri kakak. Lagian kenapa kak Chan mau bantuin aku?"

"Karena ada sesuatu yang harus gue pastiin,"

"Hah apa?"

"Nanti aja kalo udah dirumah gue tanyanya,"

Sekitar sepuluh menit mereka sampai di apartemen milik Chan, Seungmin membawa tas besar miliknya. Chan mencoba untuk membantu tapi selalu ditolak oleh Seungmin, Seungmin juga harus membawa kopernya yang berisi laptop, alat rekaman dan lainnya. Chan melihat Seungmin kesulitan, begitu akan ia bantu selalu saja ditolak oleh Seungmin.

Saat Chan membuka pintu mereka disambut dengan seorang omega cantik, bahkan seratus kali lebih cantik dari Seungmin. Matanya kecil, dengan senyum bagai matahari. Jujur jika Seungmin seorang alpha dia akan jatuh cinta. Tapi boleh tidak sih omega sama omega? Eumm tapi kalo hamil dua dua nya nanti ribet.

"Apa omega pacarnya kak Chan ya? Astaga kalo bener gue udah tidur sama pacar orang dong?!!!?" Batin Seungmin.

"Loh Felix? Ngapain disini?" Tanya Chan.

Omega yang dipanggil Felix itu menatap Seungmin dari atas ke bawah, seperti sedang menilai penampilan Seungmin. "Kak dia siapa??" tanya Felix.

"Owh dia temen kakak," jawab Chan santai, sedangkan Seungmin keringat dingin karena takut dituduh pelakor.

"Bohong—! Kak Chan tidur sama omega lain lagi ya?!" marah Felix.

"Tuhkan anjir ini mah pacarnya," batin Seungmin lagi.

"Hadeh dek, ini temen kakak dia lagi kesusahan makannya kakak bantu," jawab Chan.

"Oh iya min, dia Felix adek gue, dan Felix ini Seungmin. Sekali lagi dia cuman temen kakak untuk saat ini," lanjut Chan.

"Owh adeknya . . ."

"Haloo, Kim Seungmin," Seungmin mengulurkan tangannya, berniat salaman tapi di tepis sama Felix.

"KAK ADEK MENCIUM BAU BAU ORANG TIDAK BAIK, POKOKNYA ADEK AKAN SERING SERING KESINI BUAT JAGAIN KAK CHAN," ujar Felix.

"Heh kok nyolot nan tengil ini anak,"

"Iya deh terserah, yaudah Min sini gue tunjukkin kamar lo,"

Seungmin mengikuti Chan di belakang, begitu berpapasan dengan Felix. Felix menjulurkan lidah seakan mengejek Seungmin, tentu Seungmin tak mau kalah dia juga menjulurkan lidahnya.

"Nah min emang gak sebesar punya gue, tapi setidaknya lo punya ruang sendiri," Seungmin melihat ke sekeliling, dia hanya mengangguk dan menata beberapa barang bawaannya.

"Bilang makasih kek," sindir Felix.

"Dih terserah gue lah, kak Chan aja gak marah," balas Seungmin ketus.

"Heh Lo ya?!"

"Udah udah, adek mending pulang aja ntar dicariin mama karena pulang telat," Felix hanya memelototi Seungmin lalu pergi begitu saja.











———














Seungmin sedang mandi di bath up dengan bebek - bebek annya. Dia sedang memikirkan rencana hidup dirinya untuk kedepan, kan tidak mungkin harus tinggal bersama seniornya ini. Dan lagi dia harus mengganti uang yang dikeluarkan Chan untuk membelinya.

Seungmin mem poutkan bibirnya, benar - benar hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat gara - gara ayahnya itu. Dan lagi jika Chan tidak membelinya mungkin Seungmin sudah berakhir tidak perjaka lagi, eh tapi kan memang dia sudah tak perjaka. Maksudnya mungkin bisa saja Seungmin harus tidur bersama orang yang bahkan Seungmin tak kenal sama sekali, atau harus melayani seorang alpha yang tua Bangka. Ewh, membayangkannya saja sudah membuat dia geli.

Seungmin memakai handuk kimononya, sambil terus berpikir apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Pokoknya besok Seungmin akan melaporkan pamannya ke kakaknya itu. Pasti kakaknya akan marah besar tahu adik kesayangannya dijual begitu saja, sekalian Seungmin mau mencari kerja besok.

Di luar ada Chan yang mencoba menstabilkan detak jantungnya, dia tak tahu harus bersikap bagaimana setelah ini. Yang pasti orang yang dia sukai sekarang milik dia(?) Kalau dilihat dari prinsip ekonomi seharusnya Seungmin jadi hak miliknya, tapi kan Seungmin bukan barang. Ya intinya Chan senang karena dia akan menghabiskan waktu dengan omega yang ia sukai. Tapi Chan juga merasa bingung, pasti akan akward mengingat ini pertemuan pertama mereka setelah adegan ranjang tanpa sengaja waktu itu.

Seungmin keluar kamar, saat jam menunjukkan pukul dua pagi. Dia kira Chan sudah tertidur namun Seungmin mendengar Chan sedang bermain gitar di kamar utama.

"Kak Chan belum tidur?" Seungmin berjalan ke kamar utama yang pintunya terbuka itu.

"Belum min, lagi nugas sekalian bikin lagu," jawab Chan begitu melihat Seungmin sudah berdiri didepan pintu kamarnya.

"Ah iya kak Chan katanya ada yang mau ditanyain?" Chan terdiam, dia teringat untuk memastikan hal itu. Tapi bahaya juga jika bertanya sekarang, Chan takut jika hal itu benar dan dia menjadi horny tiba - tiba.

"Ah besok aja tanyanya, mending lo tidur aja. Istirahat, hari ini pasti berat buat lo,"

"Eumm yaudah kapanpun kak Chan mau tanya aku selalu siap, apapun itu bakal aku jawab jujur,"

"Iya udah sana tidur," Seungmin mengangguk tetapi dia masih diam berdiri.

"Kenapa?" tanya Chan.

"Eumm . . " wajah Seungmin tiba - tiba memerah. "Eumm good night kak," ucap Seungmin lalu pergi dengan cepat karena merasa malu.

Sedangkan Chan sudah menahan gemas sedari tadi. "Dasar," ujar Chan lalu melanjutkan aktivitasnya.













୧( ˵ ° ~ ° ˵ )୨








Halo semuanya—!
Aku ada kabar gembira buat kalian, apalagi di bulan Februari ( bulan kasih sayang)

Clue-nya itu new story.
Jadi kalian pantengin aja akun aku besok yaaa—!!!!
(。•̀ᴗ-)✧

YOUR VOICE [chanmin]Where stories live. Discover now