34

1.7K 216 5
                                    


Seungmin sedang sibuk mempersiapkan Rigel, dia juga mengurus pakaian Chan yang hari ini harus meeting.

"Kak Chan cepet ganti baju terus sarapan, udah mau jam sembilan pagi ini," panggil Seungmin ke Chan yang masih sibuk di dalam kamar mandi.

"Siapa yang lucu? Siapa yang gemess? Utututu jawabannya Rigel!" Seungmin bermain dengan anaknya itu sembari mengganti popoknya.

Hari ini setelah Chan pergi dia berencana untuk menemui keluarga Chan sendirian, dibantu dengan Felix tentunya. Dia dan Chan akan menikah, tak mungkin dia tak mengenal keluarga Chan dahulu sebelum menikah. Dan anaknya ini juga harus tau kakek neneknya yang lainnya.

Seungmin merahasiakan kunjungannya ini dari Chan, tentunya dia ingin memberikan kejutan ke calon suaminya itu.

"Sayang tolonggg aku gabisa nemuin handukku," Seungmin mendesis kecil, Chan itu selalu saja ceroboh akhir - akhir ini. Padahal dulu dia terlihat sempurna di mata Seungmin.

Seungmin mengambil handuk yang berada di atas kasur lalu memberikannya ke Chan dengan menutup matanya. "Kok ditutup sih matamu yang? Kan dah biasa liat juga," satu pukulan mengenai bahu Chan.

"Diem ah, nih handuknya," Seungmin kemudian pergi dari kamar mandi meninggalkan Chan yang masih terus tertawa dengan sikap malu - malu Seungmin.

Seungmin menggendong Rigel dan membawanya ke depan untuk memberinya makan. Rigel di dudukkan ke kursinya, Seungmin sibuk menyuapi anaknya dengan bubur bayi.

"AAAAA ada pesawat dateng wusssh~"

"Ayo makan, makin banyak makan ini makin cakep loh nak. Tapi kamu diliat - liat gak makan juga dah cakep, bapakmu bibitnya cakep juga," Rigel tertawa mendengar obrolan mamanya itu walau dia tak mengerti.

Tak lama Chan datang dan mengecup kepala Seungmin serta Rigel, Chan duduk dan menunggu Seungmin mengambilkannya sarapan. Makanan buatan Seungmin sudah menjadi favoritnya sejak pertama Seungmin memasakkannya dulu.

Jujur jika disuruh memilih antara makan di restoran terkenal atau masakan Seungmin, tentu Chan lebih memilih masakan Seungmin. Adiknya Felix juga sangat pintar memasak, dia tahu dari Changbin yang selalu mendapat makanan dari Felix. Hanya saja, jika Seungmin dan Felix disuruh memasak bersama semuanya akan menjadi berantakan. Mereka sudah baik dengan masakan sendiri, jangan pernah mereka memasak bersama.

"Sayang apa kamu gak terlalu berat urus Rigel waktu mulai selesain kuliahmu nanti?" tanya Chan ke Seungmin yang masih sibuk memilihkan Chan lauk.

"Mungkin susah tapi gak akan berat kok, lagi pula nanti aku bisa minta bantu kak rose atau temen aku si yeji," Chan terdiam sejenak.

Chan tahu Yeji seorang alpha dan sahabat Seungmin sedari dulu, jadi dia tak begitu yakin yeji dapat merawat Rigel, selain dia alpha dia juga tak memiliki pengalaman merawat anak. Seungmin terkekeh melihat ekspresi Chan, dia dapat membaca ke khawatiran kekasihnya itu. "Tenang kak, yang jagain bukan dia tapi pacarnya si Lia, Lia suka bantu bibinya di panti asuhan, jadi pasti dia dah terbiasa sama anak - anak."

Chan tersenyum lega mendengar itu, Chan tahu riwayat buruk yeji yang pernah membuat anak dari dosen menangis hanya karena tatapannya saja. Chan tak mau anaknya mendapat trauma di masa kecil.




★★★

Chan sudah pergi sekitar tiga puluh menit yang lalu, Seungmin mengganti pakaian Rigel lagi dan menyiapkan kereta bayinya. Dia bersiap untuk pergi ke tempat keluarga Chan.

Tak lama Felix datang, dia sudah perlahan - lahan dapat menerima Seungmin. Bagaimanapun Seungmin lah yang melahirkan si malaikat kecil Rigel.

"Udah siap?" Tanya Felix yang terlihat sedikit iba karena Seungmin yang masih sibuk mengurus segala kebutuhan Rigel.

"Bentar lix, susu Rigel lagi diangetin," jawab Seungmin yang sedang sibuk mencari topi yang cocok untuk Rigel.

"Min menurut lo keluarga gue bakal nerima kak Changbin gak ya?" Seungmin menghentikan kegiatannya, dia setengah kaget karena baru pertama kali Felix menceritakan keluh kesahnya.

"Gue aja gak yakin keluarga lo bakal nerima gue, tapi gue yakin sih asal lo nunjukkin ketulusan buat Changbin keluarga lo pasti bakal bisa nerima dia," Felix tersenyum dia puas dengan jawaban dari Seungmin.

Setelah tiga puluh menit berlalu, mereka akhirnya sampai di depan gerbang yang cukup besar. Keduanya kemudian masuk ke dalam, rumahnya masih memiliki halaman yang sangat luas.

Tok tok tok~

Tak lama pintu di bukakan setelah Seungmin mengetuk, Felix masuk mendahului Seungmin.

"Ayo masuk," ujar Felix sambil membantu Seungmin yang kesusahan mendorong kereta bayi milik Rigel.

Begitu Seungmin masuk dia disambut dengan suasana rumah yang cukup mewah, dengan beberapa ukiran di tembok, dia tak begitu kaget toh dia juga pernah menjadi orang kaya dan lagi rumahnya tak kalah mewah.

"Bentar ya min gue panggil yang lain dulu,"

Seungmin masih berdiri walau dia sudah disuruh untuk duduk. Dia melihat ke sekitar, ada foto keluarga disana ada juga foto Chan saat masih kecil terlihat mirip sekali dengan Chan.

Tak lama kemudian beberapa orang turun dari tangga, ada dua orang tua, dan rose serta Felix, ada lagi sepasang omega alpha yang Seungmin tak kenal serta anak berumuran sekitar sembilan tahun turun dengan semangat.

"Min ini orang tua gue, terus itu sebelahnya kak rose ada om Johny sama Tante Ten dan anak mereka Jake," Seungmin menyalami semuanya termasuk orang tua Chan.









Singkat cerita Seungmin sudah menceritakan semua, dari awal dan akar masalah dimulai hingga rencana pernikahannya dengan Chan. "Paman dan Bibi bisa benci dengan saya tapi jangan anak saya, Rigel dia tak tahu apa - apa dan tak masuk dalam masalah kami, dia hanya anak biasa yang saya lahirkan."

Suasana sebenarnya sedikit tegang, apalagi ayahnya Chan terlihat sedikit marah dan kecewa, mereka sebenarnya kecewa karena anaknya itu Chan tak menceritakan hal apapun kepadanya.

"Saya memang selalu ingin memiliki menantu seseorang yang berkelas, saya tahu tentang ayahmu siapa yang tidak mengenal dokter Kim. Tapi semua ini . . ." Ayah Chan tak melanjutkan omongannya dan langsung pergi dari situ.

"Maaf ya nak? Ayahnya Chan memang suka begitu," setidaknya ibunya Chan terlihat menerima Seungmin.










"HAH?!! YANG BENER?! BENTAR GUE OTW KESANA," disisi lain ada Chan yang terlihat panik karena mendengar kabar Seungmin datang ke rumah orang tuanya.

Chan langsung mengambil kunci mobilnya dan dengan segera kesana, dia takut akan terjadi hal tak mengenakkan, apalagi ada Rigel disana. Chan tak ingin kedua orang yang paling ia sayang terluka.

★★★

Hi bau bau apa nih? Bau bau selesai hihi~

Btw kalian udah cek profilku belum? Disitu ada cerita baru, yang baru akan aku lanjutin kalo book ini udah selesai.

Pertanyaan untuk minggu ini! Ada yang bisa nebak gak? Atau nyeritain detail ending cerita ini nantinya? Wkwkwk

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Pertanyaan untuk minggu ini!
Ada yang bisa nebak gak? Atau nyeritain detail ending cerita ini nantinya? Wkwkwk

YOUR VOICE [chanmin]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora