🥀28 - Video🥀

36 7 1
                                    

Bismillah
Ini ngetiknya ngebut, jadi maaf kalau banyak kesalahan
Jangan lupa vomment ya^^
Happy reading all!
.
.
.
.
.
.

🌼🌼🌼



"Gimana keadaan Marcell?" Tanya Eshal sembari menyodorkan gelas kopi pada Hana. Kemudian gadis itu ikut duduk di sofa menghadap Hana.

"Udah baikan. Dia udah boleh pulang. "
Hana menyesap kopi hangatnya.

"Alhamdulillah. "

"Eh, gue mau nanya. Bapak-bapak yang ke rumah Syam kemarin siapa?" Tanya Hana teringat sesuatu.

"Oh, Pak Gandara?" Hana mengangguk. "Temen nyokap gue. Katanya, dia tau siapa pembunuh ibu gue. "

"Siapa?" Tanya Hana.

"David. "

"Lo curiga sama bokap lu sendiri?" Heran Hana.

"Ya. "

"Jadi, buktinya apa?"

Eshal memberikan ponsel lama ibunya kepada Hana.

"Coba cek panggilan terakhirnya. "

Hana mengikuti perintah Eshal. Dan melihat nama 'Moyes' tertera disana.

"Moyes?"

Eshal mengangguk, "Nama keluarganya David. "

Hana tampak berpikir keras kemudian dia berucap, "Shal, ini aja gak cukup buat masukin dia ke penjara. "

Mendengar itu, Eshal mengeluarkan sebuah buku yang telah usang dari dalam tasnya.

"Ini diary nya ibu gue. "

Hana mengambil diary tersebut. Membukanya sebentar.

"Tolong Lo selidiki kegiatan David di hari ibu gue meninggal. Latar belakang dan kepribadiannya juga, " pinta Eshal.

"Eshal, ini gak mudah. Ini kasus lama. Apalagi David udah pernah bersaksi atas kasus ini. Dia gak salah--"

"Gue yakin ada yang keliru. Lo pikir aja, TKP bersih. Pembunuh gak ninggalin jejak apapun. Gue yakin dia juga lakuin hal yang sama di pengadilan. Merangkai kata-kata seolah dia gak bersalah, " jelas Eshal. Mata gadis itu berkaca-kaca. "Please, gue cuma mau ibu gue istirahat dengan tenang. "

Hana terdiam. Ia ikut merasakan kesedihan yang Eshal rasakan.

"Oke. Gue bakal selidiki David mulai sekarang. "



🥀🥀🥀





"Pak David, kita janji makan siang hari ini sambil membicarakan debut Hollywood-ku, " ucap Monica memainkan perannya.

Gadis itu menggandeng lengan David.  Sudah menjadi hal yang biasa melihat David dan Monica dekat. Karena David adalah paman Monica.

David hanya mengangguk. Kemudian mereka melangkah pergi. Monica sempat menoleh ke belakang dan memberikan kode kepada Adam.

Laki-laki itu keluar dari balik dinding. Menekan earphonenya.

"Berapa lama waktunya?"

"15 menit sebelum mereka kembali. " Bawahan Adam mengabarkan dari ruang keamanan CCTV.

Adam bergegas menuju ruangan David. Ia sempat tersenyum ketika menatap sekretaris laki-laki itu tertidur di balik mejanya akibat kopi pemberian Monica yang sudah di campur dengan obat tidur.

REGRET✓Where stories live. Discover now