🥀6 - Ice Cream🥀

54 10 19
                                    

Bismillah...
Perhatiin mana yang alur maju dan mundurnya ya.
So, happy reading guys!
Hey, jangan lupa vomment!

Bentar bentar...ada visualisasinya guys...

Yang punya imajinasi tokoh sendiri gapapa, itu cuma saran loh ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang punya imajinasi tokoh sendiri gapapa, itu cuma saran loh ya

🔎🔎🔎

Kejadian malam itu membuat Hana frustasi. Pelaku itu sengaja menabrakkan dirinya karena tak ingin di interogasi. Seolah mati adalah pilihan terbaik baginya dibanding membuka mulut soal kejadian itu.

Hal itulah yang membuat Hana hampir masuk ke klub malam untuk memesan minuman ber-alkohol. Untung Eshal cepat mencegah kakak jadi-jadiannya itu. Jika tidak, Eshal tidak tau apa yang terjadi pada Hana sepulang dari sana.

Eshal pastinya tahu apa yang terjadi setelah minum alkohol itu karena Eshal sendiri pernah meminumnya dulu. Memang alkohol dapat menyingkirkan masalah kita sejenak namun setelah pengaruhnya hilang, kita kembali mengingat masalah itu dan membuat diri sendiri jadi kacau.

Mau tahu apa yang bisa meringankan beban masalah selain alkohol? Jawabannya adalah shalat.

Shalat yang dilakukan dengan benar dan ikhlas, akan membuat hati bahagia, jiwa damai, dan menghilangkah kegelisahan hidup. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh dalam mengerjakan shalat baik dalam keadaan lapang, maupun saat terhimpit suatu masalah.

Dari sahabat Hudzaifah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Bila kedatangan masalah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat." (HR. Ahmad dalam al-Musnad [5/388] dan Abu Dawud [2/35]. Dihasankan al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud)

Eshal melipat mukenanya sehabis shalat Dhuha dan meletakkannya di pinggir kasur.

Gadis yang telah rapi dengan balutan gamis berwarna donker itu berjalan menuju sofa, dimana Hana masih terlelap di sana. Padahal wanita itu sudah bangun sejam lalu hanya untuk sarapan lalu tidur kembali dengan alasan masih ngantuk. Dasar kebo emang!

"Kak Hana, bangun! Mentang-mentang shift malam ngebo mulu, " ucap Eshal.

"Apaan, sih, lo?" Hana menepis tangan Eshal lalu menarik selimutnya.

"Terserah lo, deh. " Eshal menyerah. Kalau Hana dipaksa bisa-bisa ia bisa menendang Eshal.

Tanpa pamit, Eshal pergi dari rumah. Hari ini ia harus mendapatkan kerja di restoran bagaimanapun caranya. Kasihan, biaya perawatan neneknya sudah nunggak tiga bulan.

Eshal duduk di halte, menunggu bus. Sembari menunggu, ia mengecek ponselnya. Satu pesan masuk ke ponselnya yang ternyata dari Alice.

Alice;

REGRET✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang