🥀29 - I Catch You🥀

35 8 4
                                    

Bismillah
Jangan lupa vote ya!
Yang sider gemes banget deh, ayo dong di vote^^
.
.
.
.



🌼🌼🌼

Suasana di ruang tamu itu menegangkan sekali. Baik David maupun Eshal saling diam dan menatap satu sama lain. Rasa dendam tersorot dari kedua mata mereka.

"Jadi, apa tujuan anda membunuh ibu saya?" Eshal membuka suaranya.

David tertawa kecil, "Saya cinta ibu kamu."

Eshal mengernyit heran, "Cinta itu gak menyakiti. "

"Tau apa kamu soal cinta? Kamu sendiri sering menyakiti pasanganmu. " Sindir David.

"Itu bukan urusan anda. "

Ada jeda cukup lama.

"Ibu kamu membuat saya kesal. "

Eshal diam mendengarkan lanjutan kalimat David.

"Dulu saya adalah manajer ibumu. Semua jadwal ibuku saya yang mengaturnya. Karena kami sering bersama, perasaan saya tumbuh. Tapi, tidak dengan ibumu. Dia mengenalkan saya padamu. Hingga kamu mengira saya ini adalah ayahmu. Tanpa pernah saya bilang padamu bahwa saya adalah kamu. "

Eshal mendengar cerita itu dengan saksama. Ponsel yang disimpan di sakunya telah merekam percakapan ini sedari tadi.

"Ibumu memang orang baik dan paling cantik yang pernah saya temui. Tapi semua itu membuat saya kesal. Saya egois. Saya hanya ingin ibumu bersama saya. Menatap saya tanpa menatap laki-laki lain. Tapi, ibumu dengan teganya menolak saya hanya karena laki-laki yang sudah menyakitinya."

Eshal mengernyit, "Siapa laki-laki itu?"

David tersenyum misterius. Dia sengaja membuat Eshal penasaran.

Tiba-tiba sirine polisi terdengar, mengepung rumah Eshal.

"Sial! Kamu memanggil polisi itu kemari?"

Eshal tidak menjawab. Ia mengeluarkan pistol yang ia sembunyikan di bawah meja dan mengarahkannya kepada David.

"Jawab! Siapa laki-laki itu?!" Bentak Eshal.

"NONA ESHAL!"

Pintu rumah Eshal di dobrak oleh polisi. David yang merasa terancam, merebut pistol Eshal saat gadis itu lengah dan menyekap leher Eshal.

Beberapa polisi datang termasuk Hana. Disusul dengan Syam setelah itu. Keduanya khawatir melihat Eshal yang disekap.

"Mundur! Atau saya tembak kepala gadis ini!"

"Lepas!" Berontak Eshal mencoba menyingkirkan tangan David dari lehernya.

Polisi-polisi itu berjalan mundur. Memikirkan cara terbaik agar tidak menyakiti Eshal.

"Bagus!" Tawa David menggelegar.

"Kamu tau Eshal? Ibumu itu pantas mati! Beraninya dia menolak--"

BRUK!

Eshal mengambil pistol David yang terjatuh karena tadi ia sikut perutnya. Pistol itu ia arahkan pada David.

"Kau yang pantas mati. "

David gelisah. Ia berusaha lari namun...

DUAR!

Eshal menembak tepat di bagian dada kiri laki-laki itu. David pun tumbang. Darah mengalir. Tubuh itu  tergeletak lemah. Orang-orang yang menyaksikannya terkejut.

REGRET✓Where stories live. Discover now