🥀1 - Hijrah🥀

143 22 7
                                    

Jgn lupa vomment ya:))
Maaf yah kalo typo hihi
Happy reading...

🔎🔎🔎

Pernahkah kamu ber-hijrah setelah itu di caci maki? Dikatain sok suci, sok alim, gak cocok dan berbagai kata lain yang dapat membuatmu goyah? Lalu berpikir, 'jadi, jika saya hijrah, saya di jauhi, di bilang norak, gak punya teman dan bla bla bla'.

Namun, hal itu tidak berlaku dengan seorang gadis bernama Eshal. Atau lengkapnya Ghazala Eshal.

"Wow! Bad girl ternama SMA kita udah hijrah aja, nih. "

"Ah, gak asik lagi dong main sama dia? Dulunya kan sering clubbing, mukulin orang, pakai-pakaian sexy. Sekarang udah syar'i aja, ya. Gue harus sebut apa dong? Subhanallah, astaghfirullah, atau---"

"Masya Allah, " ralat temannya.

"Oh, iya, masya allah. " ucapnya lalu terkikik.

Di sudut kantin, Arum tersenyum kecil. Sungguh, tidak mengenakkan mendengar komentar-komentar orang lain tentang sahabatnya yang baru saja hijrah.

"Anti, gapapa?" tanya Arum khawatir melihat keadaan sahabatnya yang di caci maki.

"Maksud lo?" tanya Eshal santai sambil menyuap baksonya.

"Anti di ghibahin, tuh, tentang penampilan anti yang udah hijrah. "

"Gue, mah, tutup kuping ae lah. Ngapain denger mereka. Gak guna! Gue hijrah juga bukan buat mereka, " balas Eshal santai.

Arum tersenyum mendengar balasan Eshal yang terlihat tidak terpengaruh dengan komentar siswa siswi di sekolah itu.

Tiba-tiba seorang siswi menggebrak meja Arum dan Eshal. Membuat Eshal yang asik menyantap baksonya jadi keciprat kuahnya.

"Oh, mentang-mentang lo udah hijrah, lo gak mau lagi main sama kita-kita? Lo ngerasa lo suci, dan gak mau main sama kita yang gak suci, iya?"

Oh, Eshal tau siapa yang menggebrak mejanya dan membuat dirinya terciprat kuah bakso. Siapa lagi kalau bukan anak geng nya dulu?

Eshal mengelap wajahnya menggunakan tisu lalu berdiri. Berdirinya Eshal membuat cewek tadi beringsut mundur. Melihat itu, Eshal tersenyum miring.

"Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi, " cewek itu memutar bola matanya mengejek, namun Eshal tetap melanjutkan kalimatnya, " Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau kamu bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi percikan apinya mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak kamu tetap mendapatkan bau yang tidak sedap darinya. " Eshal menarik satu sudut bibirnya, "Pernah denger hadits itu kan? Gak pernah denger pun gue tau lo paham. " *(Hadis riwayat Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

"Arum, yuk!" panggil Eshal.

Arum pun berdiri dan berjalan mengekor di belakang sahabatnya itu.

Cewek yang diketahui bernama, Alice itu menggeram. Diam-diam tangannya mengepal.

Langkah kaki Eshal terhenti. Gadis itu berbalik. Lalu berucap, "Gue gak musuhin kalian, kok. Semoga kalian di beri hidayah untuk nyusul gue hijrah. Biar kita akrab kayak dulu lagi. Tapi, dengan cara yang beda."

Eshal berlalu pergi. Tangan yang semula terkepal kini mengendur. Hati Alice sedikit tersentuh mendengar ucapan Eshal barusan. Namun, juga tak dapat menghilangkan rasa kesalnya akan Eshal yang di rasa jauh darinya.

REGRET✓Where stories live. Discover now