🥀3 - Mayat🥀

72 18 13
                                    

Bismillah...
Happy Reading All!
.
.
.
.
.
.

Ini hari Minggu. Kebiasaan baru Eshal setelah hijrah adalah bangun saat subuh tiba, membaca Al-Qur'an dan tidak tidur lagi menjelang matahari terbit.

Tidur setelah subuh sangat tidak dianjurkan dalam Islam karena menghambat datangnya rezeki. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata;

"Tidur setelah subuh mencegah rezeki, karena waktu subuh adalah waktu makhluk mencari rezeki mereka dan waktu dibagikannya rezeki. Tidur setelah subuh suatu hal yang dilarang (makruh) kecuali ada penyebab atau keperluan." (Zadul Ma'ad Khairil 'Ibaad 4/222, Muassah Risalah, Beirut, cet. Ke-27, 1415 H)

Eshal mengambil teflon dan mencampurkan bahan untuk membuat nasi goreng. Tak butuh waktu lama, nasi goreng pun siap.

Eshal menyantap nasi gorengnya itu di meja pantry. Hari ini ia tidak memiliki rencana pergi kemana pun. Badannya lelah, di tambah kakinya yang terasa pegal karena menempuh perjalanan lebih dari 3 km ke rumahnya. Ya, kemarin Eshal memutuskan untuk berjalan kaki ke rumahnya. Bus tidak ada, angkot apalagi, ojol? Ongkosnya tidak cukup. Taxi? Bisa-bisa Eshal tidak makan untuk tiga hari ke depan.

Nasib..nasib.

Mengingat besok dirinya melaksanakan Ujian Nasional, lebih baik dirinya belajar untuk persiapan agar bisa lulus dengan nilai terbaik.

Eshal membasuh piring selesai sarapan. Menyusunnya di rak piring lantas berjalan menuju ruang tamu.

Meow...meow...

Itu suara Moobi. Kucing kesayangannya. Jika di tanya apa arti Moobi bagi Eshal. Eshal pasti akan menjawab, bahwa kucing itu sudah seperti keluarganya sendiri.

Moobi mengendus-ngendus kardus yang sengaja di letakkan Eshal di depan tv. Isi kardus itu adalah sisa-sisa baju kurang bahan yang tidak sempat di bakar karena hujan tiba-tiba turun.

"Ini bukan makanan, Mu. " ucap Eshal sambil membuka isi kardus agar kucing kesayangannya itu percaya.

Tiba-tiba pandangan Eshal terpaku pada kaus hitam bertuliskan "i love monas" yang di lipat di bagian teratas. Tangannya bergerak mengeluarkan kaus itu, memperhatikannya dengan seksama.

"Nih, buat lo. "

Eshal menerima kaus yang masih terbungkus plastik bening.

"Coba buka. "

Menuruti permintaan orang itu, Eshal membuka bungkus plastiknya dan mengeluarkan kaus berwarna hitam dengan tulisan "i love monas" di tengahnya.

"Buat lo aja, " Eshal memberikan kembali kaus itu.

"Kenapa?" tanya orang itu heran, "Gue belinya couple, loh."

"Gue gak cinta Monas. "

"Hubungannya?"

"Gak sesuai realita. Gue gak cinta Monas tapi gue pakai kaus yang tulisannya 'cinta Monas'. " jawabnya lugas.

"Terus lo cintanya sama siapa?"

Eshal terdiam. Orang itu terlihat menahan tawanya.

"Kenapa lo nahan ketawa?" kesal Eshal.

Orang itu mengulum senyumnya, "susah, ya, bagi lo bilang kalau lo cinta gue?"

Eshal menoleh. Menatap sendu laki-laki di sampingnya, "Gue takut, lo bakalan pergi kalau gue bilang itu. "

REGRET✓Where stories live. Discover now