🥀20 - I Dare U🥀

27 10 2
                                    

Bismillah
Jangan lupa vote+comment nya ya!
.
.
.
.

"Tak ada yang salah dengan CINTA. Karena ia hanyalah sebuah kata dan kita sendirilah yang memaknainya. "

-Regret-








🌻🌻🌻🌻










"Lo gak pergi kerja?"

"Istri saya sakit. Kenapa saya harus pergi kerja?"

Eshal tertawa miring, "Lo lagi berusaha buat hati gue luluh, ya? Percuma. Lo gak akan menang."

"Kalau saya menang?"

"Gue yakin gak bakalan, Syam. Lo kalau ngayal jangan terlalu tinggi. "

"Saya nggak ngayal. Saya memang beneran bisa buat hati kamu luluh. "

Tersenyum miring. Eshal pun menatap laki-laki yang berada di hadapannya.

"Mau taruhan?" Tantang Eshal.

Alis Syam terangkat sebelah, "Siapa takut?"

"Kalau Lo gagal gimana?" Tanya Eshal.

"Kamu yang akan menentukan hukumannya jika saya gagal. "

Eshal mengangguk-angguk. Sudut bibirnya tertarik kecil.

"Kalau Lo gagal kita cerai? Gimana?"

Untuk waktu yang lama. Syam memperhatikan bola mata Eshal yang memancarkan keseriusan. Tidak ada dusta disana.

Syam hanya menanggapinya dengan tersenyum. Ia menyajikan bubur yang selesai dimasaknya ke dalam mangkuk dan meletakkannya di depan Eshal.

"Makan!" Syam menarik kursi dan duduk di hadapan Eshal.

"Gue gak suka bubur."

"Apa itu penting sekarang daripada kesehatanmu?"

Eshal memutar bola matanya.

"Suka tidak suka, kamu harus makan!"

Eshal diam saja. Membuat Syam gemas dengan sikap keras kepala gadis itu.

Syam bangkit dan berjalan menuju kursi di samping Eshal. Lantas duduk dan mengambil bubur itu.

"Buka mulutmu!"

Eshal menggeleng.

"Sayang. "

"Lo bikin gue mual tau gak?"

"Mual? Saya nggak ngapa-ngapain kamu. "

Eshal memelotot,  "Apaan sih!"

Syam terkekeh pelan.

"Sayang. "

"Awas sekali lagi lo--"

Hap!

"Akhirnya gol juga, " ujar Syam sambil terkekeh.

Eshal merasakan bubur yang kenyal itu di dalam mulutnya. Memberikan penilaian atas masakan Syam. Yah, tidak buruk juga.

"Enak?"

"Biasa aja. "

Syam mengangguk.

"Suapin lagi. "

"Wah, katanya biasa aja."

"Banyak ngomong lu. Cepet suapin!"

Syam tertawa kecil. Lantas menyuapi Eshal kembali.

REGRET✓Where stories live. Discover now