Chapter 20

174 28 14
                                    


***

***

***

Ya, aku ingin melarikan diri berkali-kali

***

***

***


"Apa kau merindukan rumah?"

Pertanyaan datang dari murid laki-laki yang terpendek di antara mereka. Meskipun mata sipitnya menatap datar, suaranya terdengar serius dan terkesan perhatian entah kenapa bagi pemuda tinggi yang berasal dari dunia yang berbeda.

"Iya," jawab Namjoon seraya kembali melihat ke luar jendela. Ia tentu rindu dengan rumah meskipun ibunya di sana tengah mengancam akan membuang komputernya.

"Tenang, kau bisa kembali lewat sumur. Kami biasa keluar-masuk duniamu lewat sumur juga," papar murid yang memiliki wajah -bisa dibilang- tampan itu mencoba memberikan harapan.

Namjoon menengok ke arahnya. Satu informasi baru yang tak tertulis di dua buku yang Nyonya Gil berikan.

"Sumur? Bagaimana caranya aku ke sana?"

"Kau tinggal lompat saja ke dalam sumur itu. Tapi di pulau ini sepertinya tak ada sumur yang begituan. Adanya hanya di daratan utama. Aku yakin itu," satu lagi yang paling pendek menjelaskan.

"Bagaimana caranya ke daratan utama?" tanya Namjoon lagi.

"Lewat serbuk Kolibri Kastil tentu saja," jawab laki-laki pertama yang menyapa tadi, Hoseok.

Mulut Namjoon terbuka sambil ia menganggukkan kepala mengerti, rentetan memori mulai muncul di permukaan otak.

"Apa sekarang kau sudah ingat jelas bagaimana caramu ke sini?"

Pertanyaan tanpa segan datang dari laki-laki bermata sipit dengan suara datar tadi, membuat keempat temannya melirik tak nyaman.

Namjoon menghela napas terlebih dahulu sebelum mulai bercerita. Ia sempatkan untuk kembali duduk di tepi ranjang sementara kelima murid itu masih berdiri mengerubunginya.

Tentu semenjak sadar ia masih ingat dengan jelas bagaimana ia sampai di sini, tapi akhirnya ia tahu apa yang dilakukan oleh Kolibri itu dan lubang apa yang ia lompati dengan bodohnya tanpa pikir panjang.

"Sepertinya, dari awal ini semua salahku," ucapnya sebagai pembuka yang membuat kelima orang di kamar menautkan alis ingin tahu lebih.

"Aku hanya penasaran melihat dua orang yang terjun begitu saja ke lubang irigasi. Aku melihat mereka dua kali terjun ke lubang yang sama dan kembali dengan selamat, padahal kupikir mereka sudah satu harian penuh di dalam lubang. Itu sangat aneh menurutku dan aku mencoba ikut lompat ke dalam sana,"

Semua terdiam.

"Yah, aku juga akan bersikap begitu kalau misalkan aku bukan penyihir dan melihat orang lompat ke sumur tetapi bisa kembali lagi hidup-hidup," ujar murid dengan senyum kotaknya.

Namjoon dalam diam berterima kasih karena orang itu mencoba untuk menerima ceritanya bukan langsung mengadili.

"Itu masih hal yang lumrah. Tapi yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana kau bisa sampai ke Kastil?" si suara datar kini terdengar tajam menginterogasi.

"Kalian bilang pakai serbuk Kolibri bisa, 'kan?" Namjoon menjawab dengan bingung.

"Iya, tapi hanya Kolibri Kastil saja yang bisa melakukannya. Dan Kolibri Kastil ditugaskan hanya untuk menjemput satu orang. Terlebih lagi mereka cuma pergi saat ada perintah," jelas murid yang sebelumnya memperkenalkan diri dengan nama Hoseok.

The Seven Pillars (ON HOLD)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें