Chapter 6

321 48 34
                                    


***


***


***


Malam abadi yang tak pernah terlihat.


***


***


***


Ia meraih dan menariknya ke tepi. Si gadis dengan pasrah tubuhnya diseret, dan untung dia masih sadar, terbukti dengan kuatnya kedua tangan yang mengalung pada leher Jungkook. Kaitan tangan gadis itu langsung dilepas saat mereka sudah mencapai tepian danau yang berkerikil batu apung.

"Apa kau gila?! Kau sudah mau mati?!"

.......................

Kedua mata gadis itu tertutup rapat dengan sepasang alis menaut sementara si empunya sedang mengatur pernafasannya setelah hampir tenggelam tadi. Dalam hati merutuki.

Kau gila, Jinna. Kau benar-benar gila. Ide konyol macam apa itu? Menenggelamkan diri sendiri? Memalukan! Apalagi kau ketahuan sekarang! Sangat memalukan!

Dia akhirnya membuka mata.

"Tidak, aku belum mau mati," balasnya mencoba tenang kepada lelaki yang menyelamatkannya dan mengatai dirinya gila, yang ternyata adalah si calon Pilar Ylem. Dia lagi.

Jinna hampir saja mendecakkan lidahnya.

"Terus apa yang kau lakukan tadi? Minum air satu danau?"

Itu terlalu ketus. Di mana sifat ramahnya pada semua orang itu?

"Aku...aku sleep walking(?)"

"Aku melihatmu sejak kau keluar mengendap-endap menuju danau."

Skakmat.

Alasan apa lagi yang masuk akal?
Tak mungkin Jinna bilang kalau dia ingin menenggelamkan dirinya di danau karena dia ingin mengatasi fobianya. Dia terlalu nekat. Itu terdengar konyol kalau dipikir-pikir lagi, bahkan untuk telinganya sendiri.

Melihatnya menunduk mencari-cari alasan lain, membuat Jungkook kasihan.

"Apapun itu, aku tak peduli. Kau tak seharusnya membahayakan dirimu sendiri."

Gadis yang sepertinya ia kenal wajahnya itu cuma diam menunduk.
Jungkook membuang pandangannya ke sekitar yang hanya kesunyian.

"Sudah tengah malam, sebaiknya cepat kembali ke kastil sebelum ada yang melihat dan melapor," ujarnya sebelum berjalan meninggalkan murid perempuan itu sendiri.

The Seven Pillars (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang