Chapter 16

170 30 12
                                    


***

***

***

Hey mama,
kau bisa percaya pada anakmu sekarang, kau bisa tersenyum

***

***

***



"Baiklah, kau boleh ikut."

...

Dengan senyum kotak lebarnya Taehyung berjalan menuju ketiga pemuda itu. Ia tahu persetujuan ini terlalu mudah, karena itu ia akan tetap waspada.

Pemimpin mereka membuka tutup sumur yang berupa papan kayu yang terlihat rapuh dan tua, memperlihatkan sebuah lubang yang tak terlihat ujungnya.

Taehyung sendiri baru kali ini melihat Sumur Bawah. Dia memang tak pernah ada keperluan untuk masuk ke dalam sana. Para penyihir Owl yang lebih sering keluar-masuk dunia Bawah. Mereka biasanya ke sana untuk mendapatkan bahan atau alat-alat untuk eksperimen mereka.

Perlu diketahui, banyak barang dari dunia manusia dibawa oleh para penyihir Owl yang kemudian dimodifikasi atau menjadi barang baru yang akan berguna untuk penyihir. Itu juga tak menutup kemungkinan beberapa inovasi sederhana mereka dibawa ke dunia manusia dan dipermak tanpa sihir, bahkan sesederhana model pakaian.
Penyihir Owl kadang terkenal sebagai penyihir yang menciptakan tren.

Seperti penggunaan pulpen kayu yang sebelumnya para penyihir terbiasa menggunakan bulu burung Felafel untuk menulis. Karena penyihir Fawn banyak yang protes tentang penggunaan bulu Felafel dengan alasan mereka takut punah dan menyakiti para unggas itu, penyihir Owl datang dengan inovasi pulpen kayu. Hampir mirip seperti pulpen manusia hanya saja tidak terbuat dari bahan metal atau plastik dan tentu saja tidak ribet penggunaannya seperti memakai bulu Felafel. Dan satu lagi, tak perlu memakai tinta cumi lagi karena salah satu bahan pulpen itu dibuat dari gulma rumput hitam, hanya perlu membuangnya setelah tiga tahun.

Dengan seksama Taehyung memperhatikan si pemimpin membuka segel Sumur. Mulutnya komat-kamit tak terdengar mantera apa yang diucapkannya. Hanya sebentar sebelum si pemimpin melompat ke dalam lubang sumur diikuti pemuda ketiga.

"Kau duluan masuk, cepat! Sumur ini tidak stabil, jadi hanya bisa terbuka beberapa menit," perintah dan paparan dari pemuda kedua menyuruhnya.

Tanpa ragu Taehyung melompat dan terjun ke lubang hitam yang terlihat tak berdasar. Pantatnya mencium bidang miring yang menukik tajam, menyeret tubuhnya turun ke bidang yang lebih rendah. Ini seperti sebuah permainan.

Tak begitu lama, ujung Sumur sudah terlihat dengan cahaya putih menyilaukan, dan kepala Taehyung menyembul keluar dari sebuah lubang irigasi kota. Dengan tanpa bantuan dirinya memanjat keluar. Mereka berada di sebuah gang buntu yang sempit. Kedua pemuda tinggi tadi yang pertama masuk ke sumur, dengan sigap membantu teman mereka yang terakhir keluar dari dalam lubang. Ketiganya dalam diam merapal mantra dan dengan jentikan jari, jubah penyihir masing-masing berubah menjadi jaket tebal, Taehyung mengikuti. Jubah merah tuanya menjadi sebuah jaket tebal sederhana.

Kota manusia sedang turun salju juga rupanya, atau sekarang sudah mulai pergantian musim melihat tumpukan salju mulai berkurang dan langit sore bersemu merah muda dan jingga semakin terlihat lebih cerah daripada di dunia Atas.

The Seven Pillars (ON HOLD)Where stories live. Discover now