Chapter 27

673 31 11
                                    


***

***


***

Fakta bahwa tak peduli seberapa banyak ia menjerit, jeritan tersebut tak sampai pada siapapun.

***

***

***

Jeon Jungkook meregangkan otot-otot tubuhnya sebagai pemanasan. Meskipun belum ada arahan untuk melakukannya, ia selalu mengambil inisiatif dulu di tepi kolam. Sementara kebanyakan teman sekelasnya masih sibuk mengobrol atau sudah bermain air di kolam atau masih mondar-mandir belum berganti pakaian.

Jae dan Gyu mengikuti gerakannya dengan setengah hati di samping Jungkook.

Beberapa tatapan yang membuatnya merasa risih ia coba abaikan, dan berharap ia dapat masuk kolam segera.

"Lihat anak itu," ujar Gyu terdengar seperti gerutuan menatap sepasang murid yang baru saja masuk dan masih lengkap memakai seragam Kastil.

"Mentang-mentang punya pacar, sampai tak ingat waktu kalau sedikit lagi bakal telat mereka," lanjutnya.

"Iya, betul banget," sahut Jae dengan tatapan sama sinisnya ke arah teman sekamar mereka.

"Bilang saja kalian iri," sindir Jungkook ringan.

"Apanya yang iri?!"

"Dia baru saja bilang kemarinnya kalau dia tak punya orang yang didekati, tapi ternyata esoknya,"

Dua orang di samping Jungkook terdengar tak terima.

"Mungkin dia kemarin itu juga sudah jujur. Atau jangan-jangan kalian cemburu, kalian juga suka dengan Dae Areum?"

Jae menyahut komentar Jungkook yang menurutnya berlebihan.

"Bukan begitu juga. Eun tak setia kawan saja, padahal katanya kita disuruh fokus belajar dulu setahun ini karena kita murid baru, tapi ternyata-"

"-dia mengingkarinya sendiri. Dasar." Gyu yang melanjutkan.

Benar, sih. Mengingatnya membuat Jungkook sedikit kesal juga, tapi hanya kesal kekanakan.

"Meskipun Dae Areum salah satu primadona angkatan kita, dia seharusnya yang merasa beruntung mendapatkan Eun. Apalagi mendengar gosip-gosip yang beredar tentang gadis itu," ujar Jae.

"Kuharap juga dia memang baik," sambung Jungkook seraya meregangkan kedua tangannya ke depan.

Heuuunggg!!

Perhatian. Lima menit lagi sebelum kelas dimulai. Harap semua siswa melakukan pemanasan. Harap semua siswa melakukan pemanasan.

Sebuah terompet air yang terbuat dari air kolam kembali jatuh pecah ke asalnya setelah berotasi ke penjuru ruangan untuk memberi pengumuman.

"Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Gyu melihat orang-orang lain baru akan melakukan pemanasan.

"Mendinginkan badan biar tidak terkejut kena air nanti," jawab Jungkook sambil menampilkan cengirannya sebelum menjatuhkan diri ke kolam dari belakang dengan tangan terlentang.

Satu sampai empat tepuk tangan bisa terdengar dari kerumunan murid perempuan dengan ekspresi kagum yang berlebihan.

"Aku baru tahu kalau dia bisa jadi tukang pamer," gumam Gyu cukup keras.

The Seven Pillars (ON HOLD)Where stories live. Discover now