Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ditunggu kayangnya ya :)
Yang lupa bisa baca part sebelumnya
Jadwalku sehabis pulang sekolah adalah latihan Modern Dance hingga pukul 7 malam bersamaan dengan Ekskul Basket yang latihan dijam yang sama. Kalau di sekolah lain anak Basket dijodoh - jodohkan dengan anak Cheers, beda dengan di sekolahku karena anak Basket dijodoh - jodohkan dengan anak Modern Dance. Tetapi bukan aku yang dipair dengan kak Mark, melainkan kak Koeun yang juga mengikuti ekskul Modern Dance.
Tetapi beruntungnya aku dapat melihat kak Mark hingga pukul 7 malam karena dia mengikuti ekskul Basket. Sepanjang latihan aku sedikit curi - curi pandang ke lapangan Basket karena letak studio Dance yang berada di sekolah menghadap ke arah lapangan Basket dan pintu studio selalu terbuka saat latihan agar udara dapat keluar masuk.
Setelah latihan sekitar 30 menit aku dan teman - temanku memutuskan untuk membeli minum di kantin yang masih buka karena masih banyak murid yang sedang ekskul. Tetapi teman - temanku dengan baiknya menyuruhku untuk menunggu di lapangan karena mereka tau aku menyukai kak Mark, alias menyuruhku untuk caper.
Aku duduk di pinggir lapangan sembari menunggu teman - temanku datang. Tidak lama setelah aku duduk, aku merasakan seseorang duduk disebelahku.
Dia Chenle, teman sekelasku sekaligus anak Basket.
Aku menatap Chenle penasaran "lah lo masih disini Le? Bukannya jadwal latihan kelas 11 sampe jam setengah 6 doang ya?" Tanyaku.
"Iya, gue nungguin adik gue supaya pulang bareng. Anak MD juga sama kaya lo." Jawab Chenle.
Aku baru tahu Chenle mempunyai adik perempuan "loh? Gue baru tau lo punya adik? Siapa namanya?" Tanyaku.
"Zhong Daegal, anak 10 IPA 1. Lo kenal?" Ucap Chenle yang aku balas dengan anggukan.
Akhirnya aku dan Chenle saling bercerita tentang kejadian - kejadian menyebalkan yang terjadi hari ini dikelas. Aku dan Chenle memang cukup dekat karena kepribadian Chenle yang friendly. Aku bercerita sampai tidak sadar ada langkah kaki yang mendekat ke arahku.
"Le? Kok lo masih di sekolah?"
Aku menengok ke arah sumber suara dan melihat kak Mark yang memakai Jersey Basket sambil membawa tas dan jangan lupa ia juga berkeringat.
DEMI APAPUN DAMAGENYA GAK MAIN - MAIN😭 AKU ANGKAT TANGAN KARENA GAK KUAT NGELIATNYA🙌🏻
"Nungguin adik gue bang, terus ngeliat nih anak sendirian kesian makin berasa jonesnya nanti." Jawab Chenle yang aku balas dengan sinisan.
Chenle suka gak sadar diri kalo dia juga jomblo, padahal banyak yang suka sama dia tapi dia selalu membatasi diri dengan perempuan. Kalo kata Chenle "Gue ini terlalu sempurna untuk mereka." Ya dia memang narsis.
