🌛11| Jungkook's story

1.9K 212 1
                                    

SWEET BULLYING | JEON JUNGKOOK

•••
"Luka tak pernah bisa berkata
Ia tersembunyi sangat dalam,
Dan tak seorangpun mengetahuinya."
~Jungkook


AUTHOR POV

Tiada yang bisa menggambarkan bagaimana perasaan Jungkook saat ini. Tangannya mengepal kuat mencoba untuk menahan amarahnya. Berapa kali ia meneriaki sopirnya agar membawa mobil lebih cepat.

Kenapa Jungkook seperti itu, karena orang suruhan yang ia perintahkan untuk menjaga ibunya tiba-tiba melaporkan bahwa ibunya sedang kritis.

Lelaki itu sangat terkejut. Ia meninggalkan sekolah dengan tergesa-gesa. Perasaannya menjadi kalut apalagi ketika mendengar bahwa istri muda ayahnya datang berkunjung.

Pikiran Jungkook menjadi berkeliaran kemana-mana. Tentu pikiran jelek itu bisa datang menghapiri. Ia tak akan mampu jika ibunya pergi meninggalkannya. Dia bahkan tak memiliki apa-apa lagi di dunia ini selain ibunya.

Ya. Hanya ibu yang ia punya. Jungkook bahkan tak memikirkan ayahnya. Laki-laki yang ia panggil dengan sebutan Ayah itu hanya fokus kepada istri mudanya. Dia tak punya waktu lagi untuk Jungkook.

Ayahnya tak pernah tahu dan tidak mau tahu bagaimana perasaanya selama ini. Ia menganggung kesedihan yang sangat mendalam karena ibunya yang telah koma selama tujuh tahun dan kakaknya yang telah pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Sedangkan Ayahnya hanya sibuk dengan istrinya yang sekarang.

Jungkook sampai di rumah sakit. Ia melewati koridor RS dengan langkah lebar. Wajahnya dipenuhi kepanikan.

Jungkook segera menuju ruang inap milik ibunya. Disana ada lelaki kekar yang sedang berjaga di depan ibunya. Ia memanggilnya Pak Kwon.

Tanpa menghiraukan salam dari Pak Kwon, Jungkook langsung masuk ke dalam ruangan. Matanya berkaca-kaca melihat ibunya. Ternyata Tuhan masih memberikan kesempatan buat ibunya untuk berjuang. Ia bahkan masih bisa melihat ibunya.

"Eomma..., "panggil Jungkook dengan suara bergetar. Ia mengambil tangan ibunya lalu menggenggamnya dengan lembut.

"Eomma tidak rindu denganku? " tanya Jungkook dalam kesunyian, kecuali suara alat-alat yang memang sengaja diletakkan disana untuk membantu perawatan ibunya.

Jungkook menatap miris melihat ibunya yang hanya bergeming. Selalu seperti ini. Tak ada jawaban. Namun, Jungkook selalu berharap Ibunya bisa menjawabnya suatu hari nanti.

Jungkook juga sangat yakin kalau ibunya selalu mendengarnya selama ini. Dia selalu bercerita tentang kesehariannya tapi tak pernah sekalipun ia bercerita tentang ayahnya. Ia tak mau ibunya menjadi sedih.

Jungkook juga selalu melewatkan tentang aksi pembully-annya di sekolah.

Setelah cukup lama berbicara dengan ibunya walaupun tanpa balasan apa-apa, ia keluar menemui orang yang ia suruh menjaga ibunya.

"Kenapa bisa terjadi, Pak Kwon? "

Pak Kwon terlihat ragu untuk menjawab membuat Jungkook menekuk keningnya merasa heran.

"Maaf tuan. Tadi saya ke toilet sebentar. Saya tidak tau kalau istri tuan besar datang untuk menjenguk nona, " jawab Pak Kwon.

Dada Jungkook bergejolak karena amarah. "Jadi Pak Kwon mengakui kalau ini Pak Kwon!!! "

Pak Kwon menunduk. "Maaf tuan. Saya tidak tau kalau hal ini akan terjadi. "

Jungkook membuang nafasnya kasar. "Aku menyuruh Pak Kwon untuk menjaga ibuku selama 24 jam. Tapi apa yang Pak Kwon  lakukan? Pak Kwon pikir semua ini permainan dengan menjadikan nyawa ibuku sebagai taruhannya?" marahnya.

Sweet Bullying | Jeon Jungkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang