🌛18| Kisseu

2.1K 209 6
                                    

SWEET BULLYING | JEON JUNGKOOK

•••

"Menangis. Itu diperlukan
Saat hati sudah tak mampu
Menangislah sepuasnya."
~Cha Hyorin

•••

Happy Reading~

Cha Hyorin

"Izinkan aku menyelesaikan makananku dulu. Setelah itu kau bebas merundungku, " ucapku melas. Berharap kali ini saja Jungkook mendengarkanku.

Pranggg

Alangkah terkejutnya aku ketika Jungkook melempar mangkuk miliknya. Pecahan dari mangkuk itu berserakan kemana-mana. Bubur yang dibuat Jungkook sudah berhambur di lantai.

Aku gemetar ketika Jungkook mendekatkan badannya padaku. Dia menarik kerah seragamku membuatku maju kedepan, dekat dengan wajahnya. Kurasakan nafas kasar Jungkook menyentuh kulit wajahku.

"Kau selalu memancing amarahku, " desisnya.

Jungkook menarik kerahku sangat kuat. Dia beralih mencekikku. Aku menjadi susah bernapas.

"Jungkook... Aku tidak bisa bernapas, " ucapku sambil terisak. Aku memukul pelan tangannya, menarik agar lepas dari seragamku.

"Maka sekalian saja kau mati disini." Jungkook berkata dengan sangat kasar.

Air mataku mengalir deras. Leherku mulai sakit, terasa menyekit.

"Lepaskan tanganmu. Aku tidak bisa bernapas, " mohonku pada Jungkook.

Perasaanku sedikit mereda kala Jungkook mengendurkan dari leherku. Namun, sedetik kemudian tubuhku didorong hingga membentur lantai. Aku meringis ketika menyadari pecahan yang dilempar Jungkook menancap telapak tanganku.

Darah keluar. Tangisku semakin deras. Pecahan itu masih menancap. Aku memandang Jungkook yang masih berkilat amarah. Aku menangis sekencang-kencangnya sampai bahuku bergetar hebat.

Tubuhku tak berhianat. Aku tak bisa untuk sekedar berdiri. Melihat darah membuat tubuhku yang lemas semakin lemas. Darah segar itu tak berhenti-henti keluar. Bahkan sudah mengotori lantai.

"Rasakan! Itu karena kau melawan kata-kataku."

Jungkook benar-benar tak punya hati. Aku sudah berdarah seperti ini namun, laki-laki itu sungguh tak punya belas kasihan. Dasar iblis! Psikopat! Aku akan membalasmu.

"Berdiri! " titah cowok itu.

Aku menggeleng. Tidak mampu untuk berdiri.

"Kau tidak mau?" tanyanya tajam.

"Bukan tidak mau. Aku sudah tak mampu untuk berdiri. Kau sungguh menyiksaku... Hiks. Tolong biarkan aku pulang. Aku mohon. "

Bertahan disini sama dengan mati. Aku tidak percaya Jungkook akan tumbuh seperti ini. Sejak mendengar kecelakaan ibu dan kakaknya aku pikir dia akan berubah lebih baik. Tapi, nyatanya Jungkook semakin jahat.

"Sekali lagi kau bilang pulang. Hidupmu akan berakhir. "

"Jangan siksa aku!"

"Kau yang duluan melawanku. "

"Arghhhhh," teriakku frustasi. Rasanya aku mau mati saja. Aku benar-benar tidak sanggup.

Jungkook berjongkok di depanku membuatku beringsut takut. Mataku tertutup, tak mau melihat wajahnya. Akhirnya Mataku terbuka ketika merasa tubuhku terangkat. Aku melihat bahwa tubuhku sudah berada di gendongan Jungkook.

Sweet Bullying | Jeon Jungkook✔Where stories live. Discover now