Epilog

2K 178 20
                                    

SWEET BULLYING | JEON JUNGKOOK

•••

6 tahun kemudian

Seoul, Korea Selatan

Hyorin mengerjap-erjap ketika sinaran matahari dari sela-sela jendela mengenai matanya. Ia menguap lebar dan perlahan membuka matanya yang masih sangat berat.

Dengan mata setengah terbuka, Hyorin meraba-raba nakas untuk mengambil ponselnya. Ia berniat melihat jam. Begitu berhasil, ia menggeser layar ponselnya yang sudah menunjukkan pukul enam pagi.

Begitu ingin berbalik, gerakan Hyorin terhenti saat merasakan sebuah tangan melingkar di perutnya. Saat Hyorin menoleh, ia mendapati Jungkook masih tidur dengan tangan memeluknya dari samping.

Hyorin tersenyum memandangi wajah Jungkook. Suaminya itu sangat tampan walau dengan mata terpejam. Jungkook tidur seperti anak bayi. Bibirnya begitu lucu. Hyorin baru menyadarinya saat mereka menikah. Dia tidur dengan tangan yang terus memeluk Hyorin sepanjang malam. Hyorin tertawa kecil. tangannya bergerak menyingkirkan anak rambut Jungkook yang sudah mengenai matanya.

Sudah setahun usia pernikahan mereka. Hyorin tidak pernah menyangka menjadi istri dari seorang Jeon Jungkook. Jungkook sungguh - sungguh dengan perkataannya yang ingin mengikat Hyorin dalam ikatan pernikahan. Di umur yang ke tiga puluh tahun, pria itu mengabulkan keinginannya untuk memeluk Hyorin sepanjang malam.

Hyorin sangat beruntung.

Jungkook sedikit terusik karena pergerakan tangan Hyorin di rambutnya.

Dengan mata terpejam, Jungkook tersenyum manis. Ia sudah tahu siapa pelakunya.

"Kau sudah bangun?" tanya Jungkook dengan mata terpejam. Suaranya serak khas orang yang habis bangun tidur.

Hyorin bergumam dan menatap wajah suaminya penuh cinta.

Perlahan Jungkook membuka matanya. Ia langsung disuguhkan pemandangan yang begitu indah baginya. Wajah Hyorin di pagi hari sangat cantik membuatnya tak ingin melepaskan pandangannya sedikit pun dari wajah istrinya itu.

"Selamat pagi yeobo, " ucap Hyorin begitu Jungkook membuka matanya.

Jungkook tersenyum. "Selamat pagi," balasnya. "Jam berapa sekarang?" Jungkook bertanya sambil menguap.

"Jam enam. "

"Aku baru ingat hari ini akhir pekan. Seingatku akan bekerja hari inu. "

Hyorin terkekeh kecil. "Dipikiranmu hanya ada pekerjaan saja." Bibirnya mengerucut saat berbicara.

"Siapa bilang? Asal kau tau sepanjang hari aku hanya memikirkanmu." Jungkook berkata dengan nada sombongnya.

"Jinjjayo?" tanya Hyorin mengejek.

Jinjjayo : Benarkah?

Jungkook mendengus mendapat tatapan mengejek dari istri nakalnya ini. "Dwaesseo."

Dwaesseo : Lupakan

Wajah kusut Jungkook membuat Hyorin tidak bisa menahan geli di perutnya. Ia tertawa karena sudah berhasil membuat kesal suaminya di pagi hari. Pagi ini bukan yang pertama kalinya, Hyorin sangat sering mencari gara-gara dengan mengusik Jungkook.

Raut kebahagiaan terpancar dari wajah keduanya. Akhir pekan seperti ini akan digunakan untuk menghabiskan waktu bersama di apartemen. Ya, pasangan suami-istri itu memutuskan untuk tinggal di apartemen yang menyisahkan banyak kenangan untuk keduanya terlebih Jungkook.

Sweet Bullying | Jeon Jungkook✔Where stories live. Discover now