🌛21| Tikus

1.7K 211 16
                                    

SWEET BULLYING | JEON JUNGKOOK

•••

"Dalam keheningan aku meratap. Sebenarnya apa kebahagian itu?
Aku bahagia karena aku senang?
Aku bahagia karena orang lain senang?
Bahagia itu sederhana ketika kita berusaha meraihnya. "
~Sweet Bullying•JJK

•••

H a p p y  R e a d i n g

Cha Hyorin

Pagi ini aku sudah siap dengan seragamku. Aku berjalan ke dapur. Duduk di salah satu kursi sambil memandang ibuku yang sibuk menyiapkan makanan. Ya, aku sudah pulang ke rumahku.

Semalam Jungkook mengantarku pulang. Dia tidak bilang apa-apa. Aku heran ketika mobilnya melesat menuju rumahku. Setelahnya aku sadar ternyata Jungkook sudah mengizinkanku pulang.

"Selama ini kau dimana? " tanya Ibuku. Ia terlihat sangat penasaran soalnya semalam aku tidak sempat menjelaskan padanya.

"Aku di apartemen Jungkook Eomma, " jawabku pelan.

Ibu duduk di depanku. Aku dengan ibu hanya terhalang meja kecil yang kita pakai untuk menaruh makanan selama ini. Dia mulai menyendok nasi untukku.

"Kau tidak apa-apa?" tanya ibu santai. Sikapnya sedikit dingin.

"Nan gwaenchanh-a eomma." Aku berkata dengan serius. Aku tidak apa-apa sekarang.

Nan gwaenchanh-a eomma : Aku baik-baik saja ibu

"Habiskanlah makananmu, " suruh ibuku.

Kami makan dalam diam. Tidak biasanya ibuku seperti ini. Ia sangat sering bercerita. Dan dari tadi dia hanya diam.

"Apakah eomma sakit?" tanyaku cemas. Ibuku bertingkah aneh sejak tadi pagi. Dia bahkan tidak menatap wajahku ketika berbicara.

"Tidak, " jawab ibuku singkat.

"Kenapa eomma bersikap dingin padaku?" Aku memberengut sebal.

Ibu melihatku dengan raut wajah sendu. "Kenapa kau tidak pernah bilang padaku?" Air mata menetes di pipinya.

Aku panik."Bilang apa eomma? "

"Kalau kau dirundung selama ini. "

Aku terdiam mencerna perkataannya. Seketika aku membelalak kaget. Bagaimana ibuku bisa mengetahui hal itu, tentang aku dirundung?

"Eom-eomma, darimana kau tahu?" tanyaku gagap.

"Aku tidak tahu kalau gurumu tidak menelepon." Ibuku terisak. Aku sungguh tak tega melihatnya. Aku mengahmpiri dan memeluknya.

"Kenapa bisa guruku menghubungi ibu?"

"Dia melapor kalau kau tidak sekolah selama dua hari. Dia jujur kalau kau selalu ditindas di sekolah. Pihak sekolah takut kau akan melakukan sesuatu yang fatal hingga merusak nama sekolah," jelas ibuku di sela tangisnya. "Hyrorin-a, kenapa kau tidak memberitahu ibu?"

Bibirku bergetar menahan tangis. Aku mengingat segala penderitaan yang aku alami sejak sekolah di yayasan BIG. Dimana aku tidak pernah punya teman. Semuanya mencemoohkan diriku.

"Aku tidak apa-apa Eomma. Jangan dipikirkan," ujarku berharap semoga ibuku tenang. Jangan sampai berlarut untuk dipikir.

"Bagaimana bisa? Anakku ditindas di sekolahnya sendiri. Bukankah sekolah itu elit? Kenapa ada pembullyan, " ujar ibuku tak terima.

Sweet Bullying | Jeon Jungkook✔Where stories live. Discover now