🌛28| Dua Berita Besar

1.5K 178 4
                                    

SWEET BULLYING | JEON JUNGKOOK

•••

"Ketika kecewa, hati dipenuhi dengan kesedihan. Apalagi ketika dikecewakan dengan orang yang sangat dipercayai. "
~Hyorin

•••

Cha Hyorin

Cuaca pagi ini sedikit tidak bersahabat. Semalam hujan turun sangat lebat. Syukurlah pagi ini hanya menyisahkan rintikan kecil. Namun tetap saja sedikit mengganggu aktivitas yang berjalan.

Aku bersiap membuka lilitan payungku saat bus yang kutumpangi sudah mendekati halte sekolah. Begitu bus itu berhenti, aku langsung bergegas turun seraya mengantri dengan anak-anak lainnya. Aku memindahkan tasku dan menggendongnya di depan dadaku. Bisa saja basah karena air hujan.

Kakiku menghindari genangan air di depan gerbang. Aku mengumpat kesal saat ada seorang murid yang sengaja menginjak genangan air itu sehingga terciprat mengenai rokku. Aku menatapnya horror. Dia hanya tersenyum mengejek dan berlalu dengan cepat.

"Kenapa orang-orang seperti itu bisa sekolah di yayasan Big?" Pertanyaan besar bagiku.

Kakiku menapaki koridor kelas sebelas. Bibirku mengulas senyum mengingat kejadian semalam. Sungguh menakjubkan bila diingat kembali.

Ya, semalam aku bertemu koki terkenal di Korea. Taehyung memperkenalkanku dengan Jung Juwon pemilik restoran yang semalam aku datangi. Ibuku bahkan mengidolakannya. Dan yang lebih parahnya, Jung Juwon merupakan ayah dari Jung Hoseok. Aku sampai tidak bisa mengeluarkan kata-kata.

Ketika sampai rumah, aku berteriak kegirangan seperti orang gila. Aku juga tidak lupa memberitahu ibuku. Dia juga berteriak heboh. Aku terkikik geli mengingat kejadian itu.

Langkahku hampir saja mendekati kelas sebelum seseorang menghalangi jalanku. Aku mengernyit sekaligus berdecak kesal.

"Apa lagi yang akan kau lakukan, Jessi?" tanyaku jengah.

Aku menunggu perempuan itu berbicara. Namun dia hanya diam dengan kepala menunduk. Aku menatapnya heran. Terasa ada yang janggal bagiku.

Biasanya Jessi akan menatapku dengan tatapan tajamnya serta wajah yang terangkat dengan raut kesombongan. Namun, kali ini sangat berbeda. Tatapan yang selalu tajam itu mengarah ke lantai, jarinya meremas satu sama lain.

Apakah Jessi baru saja terbentur sesuatu?

"Kau kenapa?"

Duk!

Dan alangkah terkejutnya aku kala menyadari Jessi sudah berlutut di depanku. Mataku membulat sempurna seakan ingin melompat saat itu juga. Otakku mengintruksi untuk mundur beberapa langkah. Aku tak percaya dengan apa yang baru saja Jessi lakukan.

"Apa yang kau lakukan?!" hardikku.

Perempuan itu mendongak. Ia menatapku dengan mata sembab.

"Hyo-hyorin maafkan aku," ungkapnya.

Apa aku tidak salah dengar? Jessi baru saja memanggil ... namaku? Dan yang paling mengejutkan, dia baru saja melontarkan permintaan maaf. Dugaanku tentang Jessi terbentur sesuatu sepertinya benar.

"Aku... Aku minta maaf atas kejadian kemarin. Aku minta maaf karena sudah menamparmu. "

Aku masih melongo. Mungkin saja salah dengar. Benakku meragukan kalau gadis di depanku ini benar-benar Jessi. Hal ini sangat mustahil baginya.

Sweet Bullying | Jeon Jungkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang