🌛36| Kesepakatan

1.4K 171 1
                                    

SWEET BULLYING | JEON JUNGKOOK

•••

"Memaafkan memang susah. Tapi, kau bisa belajar memaafkan setiap kesalahan yang terjadi padamu. "
~Cha Hyorin

•••

Happy Reading!

Cha Hyorin

Kuhempaskan tangan Jungkook begitu sampai di depan sebuah toko furnitur yang di depan pintunya terdapat tulisan CLOSED. Aku mengambil beberapa jarak darinya. Pandanganku menyisir setiap area di sekeliling toko itu.

Sepi. Aku tidak melihat satu orang pun.

Dan artinya hanya aku dan Jungkook di lingkungan sepi ini.

"Lain kali jangan main hujan seperti tadi. Nanti kau sakit. " Kata Jungkook menginterupsiku.

Jantungku berdebar-debar karena perkataan itu. Sial! Setelah apa yang dia lakukan padaku, aku tidak bisa marah padanya.

"Biar saja aku sakit. Apa pedulimu?!" tanyaku dengan nada sedikit membentak. Tanpa kusadari.

"Kalau kau sakit, siapa yang akan mengurusku?" tanya laki-laki itu lembut.

Aku melongo dan mengerjap beberapa kali. Lagi-lagi jantung ini bepacu lebih cepat. Aku berdeham, membenarkan ekspresiku menjadi biasa saja.

"Urus dirimu sendiri saja. Kenapa juga aku peduli, " kataku sinis.

Kudengar dia terkekeh kecil. Hei, dia pikir itu lucu. Aku tidak sedang bermain. Aku serius dengan kata-kataku.

"Jangan menangis seperti itu lagi. Aku tidak suka. "

Stop!

Aku memandangnya kesal. Kata-katanya terdengar manis, tapi aku tidak terbuai begitu saja. Malah semakil kesal. Dia bersikap seolah semua baik-baik saja.

Bagaimana dengan hatiku yang dia sakiti. Tidak semudah itu aku terayu dengan kata-katanya yang sekilas begitu manis.

Aku saja bingung kenapa dia berkata seperti itu. Sangat berbeda dengan kepribadiannya.

"Urus saja urusanmu sendiri. Aku tidak minta pendapatmu. Terserah kau suka atau tidak!"

Aku sungguh kesal tak tertahankan. Tangaku terkepal menahan emosi yang bersarang di dadaku. Dasar iblis, ya benar, dia adalah iblis. Seenaknya saja mempermainkanku.

"Tapi kau mencintai iblis ini. "

Aku menoleh dengan ekspresi terkejut. Dia tersenyum geli terhadapku. Mataku menajam. Darimana dia tahu kalau aku menyebutnya iblis.

Atau jangan-jangan lelaki di depanku ini bisa baca pikiran?

Dia terkekeh lagi. "Suaramu terlalu keras."

Astagaaaa, aku membuang wajahku ke arah lain. Pipiku merah karena malu. Aku merutuk. Jadi dia mendengarku. Aku sampai tidak sadar berbicara keras.

Kudengar suara langkah Jungkook mendekat. Otakku menguntruksi untuk menjauh. Aku bergeser ke samping namun dia tetap mendekat. Pelan-pelan, tapi pasti.

"Kenapa kau mendekat?!" tanyaku cemas. Yang kudapati hanya senyumannya. "Menjauh sana!"

Namun dia tidak mendengarkan. Ya, tipikal Jungkook. Dia terus maju dan aku semakin mundur hingga punggungku menyentuh sebuah tiang penyangga di toko itu.

Sweet Bullying | Jeon Jungkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang