🌛03| Laki-laki Menyebalkan

2.3K 284 146
                                    

SWEET BULLYING | JEON JUNGKOOK

•••

"Semuanya akan baik-baik saja. Bertahanlah!
Jangan putus harapan."
-Cha Hyorin

•••

Malam ini, aku berada di kedai ibuku. Setiap malam aku selalu datang kesini. Melakukan pekerjaan yang aku bisa kulakukan untuk meringankan pekerjaan ibuku.

Ketika mulai sore, akan banyak pelanggan yang datang. Sebagian besar adalah orang dewasa atau mungkin sudah berkeluarga. Sangat jarang melihat remaja di kedai ini.

"Eomma! Apa lagi yang bisa ku bantu? " tanyaku setelah selesai mencuci piring. Kulihat ibuku sedang menyiapkan beberapa daging sapi yang sudah diiris tipis-tipis.

Eomma : Ibu

"Ah, tidak ada," jawab ibuku. Ia menoleh dan menatap ku sebentar. "Untuk apa kau kemari. Lebih baik dirumah saja, " ucapnya.

"Dan membiarkan Eomma bekerja sendirian disini?" Aku menangkap ibuku tersenyum tipis.

"Apa yang kau khawatirkan, Nak? Disini sudah ada Eunda yang membantuku. " Aku menghela nafas. Memperhatikan ibuku yang masih menyiapkan dagingnya.

Eunda Eonni adalah gadis berumur dua puluh tahun. Dia bekerja di kedai ibuku sebagai paruh waktu. Saat ini, ia masih kuliah.

Eonni : Panggilan adik perempuan kepada kakak perempuan

"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin membantu. Lagian Eunda eonni hanya mempunyai dua tangan. Kalau ada aku, pekerjaan akan lebih cepat kelar. "

"Hem." Ibuku berdehem. "Kalau begitu antar daging ini ke meja dekat jendela," suruhnya.

"Siap, Ny. Cha, " ucapku. Ibuku tertawa kecil.

Aku mengambil nampan yang berisi daging itu dan membawanya ke meja pelanggan yang duduk di dekat jendela. Kedai ibuku tidak besar tapi, tidak juga terlalu kecil. Ruangannya cukup besar, dan ada delapan meja.

"Ini dagingnya. Selamat menikmati," ucapku setelah sampai. Aku menaruh nampan itu di tepi meja.

"Terima kasih," balas pelanggan wanita yang baru saja kulayani.

Kehidupanku diluar sekolah seperti ini. Bagiku, ini menyenangkan. Aku bisa merasakan kebebasan walaupun, hanya beberapa jam kedepan.

Sekilas, aku teringat kenanganku waktu kecil. Aku bertanya, kapan lagi aku akan tertawa lepas seperti dulu. Waktu Ayahku masih ada di sampingku.

Ya, Ayahku telah pergi. Ia telah berada di atas. Tepatnya, Ayah pergi ketika aku masih junior high school tingkat akhir. Tepat ketika hari kelulusanku, dia meninggalkanku untuk selama-lamanya.

Dan yang membuatku sangat sedih, sebelum meninggal, Ayah menyimpan uang atas namaku. Aku tidak bisa katakan berapa jumlahnya tapi, uang itu berada di luar pikiranku.

Ia juga meninggalkanku sebuah surat. Ayah menyuruhku untuk lanjut SMA di yayasan BIG. Awalnya, aku sangat kaget. Aku sangat ingin menolak. Namun, aku tidak ingin mengecewakan ayah. Ia menyuruhku masuk ke sekolah itu dengan memakai uang yang selama ini dia simpan.

Uang itu tidak semuanya aku pakai untuk membayar tunjangan sekolah. Tapi, ku kasih sebagian untuk ibuku. Uang itu ibu kelola sehingga menjadi kedai seperti sekarang.

"Hei! Kenapa kau melamun? " Pertanyaan yang baru saja kudengar itu mengagetkanku.

Aku menoleh ke arah suara. Kudapati Eunda eonni sedang melihatku.

Sweet Bullying | Jeon Jungkook✔Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu