🌛09| Bersamanya

2K 249 0
                                    

SWEET BULLYING | JEON JUNGKOOK

•••

"Dia membuatku tersika sekaligus membuatku tertarik.
Seketika aku bertanya pada hati, mengapa kau bersikap seperti ini?"
~Cha Hyorin

•••

Cha Hyorin

"Tersenyum disaat kau kesusahan bukankah itu berarti kau kuat. Kau masih bisa tersenyum walaupun keadaan tak bersahabat denganmu," ucapku padanya.

Jungkook hanya diam.

Selama seminggu aku tidak bertemu dengannya, aku rasa banyak perubahan yang terjadi dalam dirinya.

Jungkook terlihat lebih kurus. Kantung matanya hitam dan matanya sayu. Matanya yang biasa tajam kini terlihat begitu lemah.

Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya. Setelah mendengarnya menangis bahkan bisa dikatakan meraung-raung di depan makam yang aku ketahui adalah makam kakaknya, aku bisa simpulkan kalau Jungkook menghadapi kesedihan yang berat.

Namun yang menjadi pertanyaanku, selama ini Jungkook dikenal sebagai orang yang berkuasa. Ia dikenal sebagai pemuda yang kuat walau usianya yang masih muda. Ia pun tidak pernah menunjukkan kesedihan di wajahnya.

Mendengar tangisan Jungkook beberapa saat yang lalu, ia seperti orang yang sangat lemah. Jadi selama ini ia menutupi kesedihannya dengan sikapnya yang kejam.

Salahkah kalau aku peduli padanya?

"Kalau begitu ajar aku tersenyum. Karena aku tidak tahu caranya, " kata Jungkook menginterupsi.

Aku melihatnya. Dari matanya aku tahu kalau dia bersungguh-sungguh.

"Kau menanyakan bagaimana cara tersenyum. Kau pasti gila, " ejekku.

Jungkook terlihat berdecak, " kau paham maksudku."

Ya. Aku paham. Maksudnya bukan hanya senyuman palsu yang biasa terjadi. Tapi kali ini adalah senyuman yang keluar dari hati.

Aku perlahan mendekat ke arahnya.

"Kau bisa coba dari hal yang mudah, " kataku ketika sampai di hadapannya.

Jungkook terlihat berpikir.

Entah apa yang pikirkan sehingga aku berani membawa kedua tanganku ke pipinya.

"Smile...." Kedua ibu jariku menarik kedua pipinya sehingga bibirnya tersenyum.

Respon Jungkook diam dengan wajah kakunya. Dan disitu aku terkejut karena pipinya terasa begitu dingin.

"Jungkook, kau kedinginan, " kataku panik.

Dia menggeleng, " tidak. "

"Tidak dari mana. Buktinya pipimu sangat dingin."

"Sudah. Tidak apa-apa. "

"Pakai saja jaket ini," ujarku mau membuka jaket yang tadi Jungkook berikan padaku tapi Jungkook menahan tanganku.

"Aku sudah bilang jangan dilepas. "

"Tapi-"

"Diam Ttung. Kau sangat keras kepala. "

Oke. Aku diam. Jangan sampai sifat singa-nya datang.

"Jungkook... ," panggilku pelan. "Kalau kau sakit, aku tidak mau disalahkan. Pakai jaket ini, ya, " ujarku dengan lembut.

Sweet Bullying | Jeon Jungkook✔Where stories live. Discover now