🌛25| Rindu & Pelukan

1.6K 187 6
                                    

SWEET BULLYING | JEON JUNGKOOK

•••

"Bersyukur saat keadaan senang, itu biasa.
Bersyukur dalam keadaan terjepit, itu luar biasa."
~Jeon Jungkook

•••

Happy Reading

Cha Hyorin

Aku tidak menyangka bahwa Jungkook serius dengan ucapannya malam itu. Sudah tiga hari berlalu aku tidak bertemu dengannya. Di sekolah pun aku tidak pernah melihat keberadaannya.

Aku ingin bertanya pada teman sekelasnya—hanya ingin tapi tidak kulakukan, karena aku tahu tidak ada satu orangpun yang akan menjawabku. Waktuku akan terbuang dan mungkin aku akan diejek lagi. Pilihan yang terbaik yaitu berdiam saja.

Jujur dipenuhi rasa penasaran itu sungguh tak mengenakan. Hatimu terasa tak tenang. Kau akan melalukan apa saja untuk mengurangi rasa penasaranmu. Itulah yang aku rasakan saat ini.

Pasalnya Jungkook tak memberitahu alasannya padaku. Terus apa gunanya dia meminta nomorku malam itu kalau pada akhirnya dia tidak menghubungiku. Dengan tindakannya seperti itu, aku jadi berharap padanya. Berharap dia memberikan kabarnya meskipun kita berdua tidak saling bertemu. Ah, kenapa juga aku berharap lebih seperti ini?

Saat pagi hari ketika aku sampai di sekolah, aku mendengar para murid berbisik-bisik tentangku. Yang aku tangkap dari pembicaraan itu adalah mereka heran karena akhir-akhir ini aku terlihat baik-baik saja dan Jungkook tak pernah menindasku lagi. Aku tersenyum miring mendengarnya. Aku mengerti kalau mereka tak suka melihatku seperti ini. Yang mereka inginkan  aku selalu tertindas dan tersakiti. Miris sekali.

Aku selalu bertanya-tanya apa salahku pada orang-orang itu. Mereka sangat membenciku, sering mengolok-olokku, dan tanpa disadari mereka juga menindasku. Aku selalu diejek miskin — apa salahnya dengan miskin? Hidupku sudah ditentukan seperti ini.

Karena sudah terlalu sering aku tidak menghiraukan ejekan mereka padaku. Tapi, aku tidak terima jika mereka mengejek ibuku, aku tak akan diam saja. Ibuku tidak salah apa-apa dan tak pantas mendapat ejekan mereka.

Siang ini aku duduk di bawah pohon yang terletak di belakang sekolah. Aku berteduh dengan telingaku memakai sebuah earphone. Mataku terpejam ketika angin kecil berhembus mengenai wajahku. Sangat tenang dan aku suka suasana seperti ini.

"Annyeong. "

Mataku terbuka, kepalaku mendongak melihat siapa orang yang baru saja menyapaku. Aku terpana ketika melihat senyuman manis dari si empunya. Rambut panjangnya menari-nari di terpa angin. Aku seperti melihat seorang artis tengah berpose di hadapanku.

"Annyeonghaseyo Sunbaenim, " balasku dengan ramah sambil melepaskan earphone dari telingaku.

Heejin Sunbaenim mengedarkan pandangan pada hamparan luas itu. Dia mengambil tempat di sebelahku secara reflek membuatku bergeser memberinya ruang untuk duduk.

"Sedang apa di sini?" tanyanya.

"Aku sedang mendengarkan lagu. "

"Kau suka menyendiri ya?"

Aku terdiam. Sebenarnya aku bukan orang yang seperti itu. Aku lebih suka berbincang dengan orang-orang. Namun kondisilah yang membuatku seperti ini.

"Aku sering melihatmu menyendiri di perpustakaan. Dan sekarang kau menyendiri di sini, " lanjut Heejin.

"Eum, aku suka suasana tenang seperti ini. "

Heejin nampak menyunggingkan senyum." Sama sepertiku. Aku suka dengan suasana tenang tapi aku tidak pernah merasakannya. "

Sweet Bullying | Jeon Jungkook✔Where stories live. Discover now