𝟐𝟕. 𝐏𝐫𝐨𝐭𝐞𝐤𝐭𝐢𝐟

662 97 3
                                    

Mika's PoV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mika's PoV

Gue ngerasa aneh. Tapi gue nggak tau apa yang aneh. Firasat gue mengatakan hari ini gue bakal ngalamin suatu kejadian buruk.

“Baik anak-anak, pelajaran untuk hari ini sekian dahulu... silahkan istirahat.” Bu Endah keluar dari kelas dengan tas laptop seperti biasa.

“Mik, lo laper nggak?” tanya Eka.

“Nggak, gue mau tidur lagi.” entah kenapa, rasanya gue kayak nggak boleh keluar kelas seharian atau kejadian buruk itu bakal nimpa gue.

“Dasar nolep. Gue belikan mi ayam, deh. Gimana?” tawar Eka.

Gue ngelirik Eka dengan lamat. “Es jeruk?”

“Iya-iya, gue traktir sama esnya juga...”

“Kerupuk?”

“SI DODOL MALAH MARUK.” Eka melotot tajam. Tangannya siap mau mukul.

Gue nyengir kuda sambil merebahkan kepala diatas meja. “Terserah lo, deh. Gue mau bobok cakep.”

Eka ngedumel waktu jalan keluar kelas. Gue nutup mata ancang-ancang tidur.

Dreek.

Gue denger suara kursi ketarik. Siapa yang duduk di sebelah gue?

Buka mata, gue disuguhkan sama wajah Dhimas yang kepalanya juga rebahan diatas meja. Jarak wajah kami paling cuma sekitar satu penggaris 30 cm.

Deg!

Jantung gue mendadak dugem karena Dhimas yang tiba-tiba ada di kursi Eka.

“Napas, Mik. Lo mati gue mukbang rawon,” ujarnya.

Mau kesel tapi gimana. Sayang kalo muka semulus punya Dhimas ketonjok dua kali.

“Ngapain disini?” tanya gue.

“Tidur.”

“Tumben gak bolos. Jam segini lo biasanya udah keluar kelas bawa tas.”

“Aduh, terharu. Baru kali ini ada fans segitu memperhatikan rutinitas gue.”

“Hidung lo kangen sikutan gue, gak?”

“Hidung gue udah move-on. Jangan dibuat baper sikut lo lagi, dong.”

Ini anak beneran minta ditonjok lagi.

Drap. Drap. Brak!

“MIKA!!”

Lidya tiba-tiba lari gebrak meja gue.

Dhimas aja sampe duduk tegap saking kagetnya.

“Berisik!” omel Dhimas. Wajahnya keliatan nahan marah.

Lidya mendadak ciut. “M-mika...!” panggilnya.

MikailaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang