𝟎𝟖. 𝐎𝐓𝐖

1.5K 221 25
                                    

Mika's PoV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mika's PoV

BELAJAR YG BENER MAKANYA AJG!

Afzal_Ditri : 📍lokasi terkini
Afzal_Ditri : rumah gue jam 7

Veroeo : Okk

Diandra Pram : y

didimbadinding : janlup mamirinya zal

Afzal_Ditri : oke

Veroeo : Ini yang NYIDER mulu jarang nimbrung JANGAN LUPA dateng YA

ardhana : IYA BAWEL

Isi chat dari grup cuma itu aja. Gue naruh hape di nakas trus gas ke kamar mandi. Jam di dinding juga masih ada di angka 4.

Baru nyalain shower, Eka gedor-gedor pintu kamar mandi. “MII~KAA!! LO MAU MAKAN APA?! GUE MAU ORDER GET-FOOD, NEEH!!” teriaknya dari luar.

“GAK USAH TERIAK JUGA, KAMBENG!!” bentak gue gak kalah keras.

“TERUS MAU MAKAN APA INI?!”

Makan apa, ya? Sore-sore adem kayak gini enaknya makan yang berkuah. Gue maunya yang berdaging, tapi gue lagi gak mau yang kuahnya pekat. “Hm... mau sop buntut, Ka!”

“Mana ada sop buntut jam segini, oneng?!” omel Eka.

“Ya gue maunya sop buntut, titik! Suruh siapa nanyain gue?!”

“... yaudah, cepetan mandinya!”

***

Jam lima lewat tiga, gue lagi cuci piring bekas sop buntut sementara Eka sibuk nonton TV. Yang jadi babu siapa, yang punya rumah siapa.

“Eka, tar lagi gue siap-siap trus berangkat ke rumahnya Afzal!” teriak gue. Eka menyahut mengiyakan.

“Jagain rumah, ya!”

“Iyaaa!”

Selesai cuci piring, guepun pergi ke kamar buat ganti baju pakai kaus oblong warna biru dongker, celana jeans karet warna hitam, dan jaket cokelat. Nggak lupa, gue masukkin buku-buku pelajaran khusus matematika, fisika, biologi, Bahasa Inggris, dan kimia ke dalam totebag.

Duduk di sebelah Eka yang fokus ke drakor di TV, sambil nunggu jam enam, gue buka hape dan ngechat beberapa anak.

Mikail : Permisi, Afzal boleh minta save nomernya, nggak?

Afzal_Ditri : Iya
Afzal : Udah

Mikail : Makasih...

Afzal : Sama-sama

Gue gak nyangka, ternyata Afzal nggak sejutek keliatannya waktu di ruang kepsek, bahkan dia fast respon.

Mikail : Permisi, Diandra boleh minta save nomernya, nggak?

MikailaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang