𝟒𝟑. 𝐕𝐨𝐢𝐜𝐞 𝐂𝐚𝐥𝐥

333 48 0
                                    

A/n: gimana rek? penambahan judul babnya? sama cover barunya, lebih rame dari cover sebelumnya yang polosan kan? walau sebenernya gaada yang berubah sih wkwk

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

A/n: gimana rek? penambahan judul babnya? sama cover barunya, lebih rame dari cover sebelumnya yang polosan kan? walau sebenernya gaada yang berubah sih wkwk.

selamat membaca! ʕ≧ᴥ≦ʔ

***

3rd PoV

Malam hari, ketika Mika sedang menyortir grosiran kaus polos untuk diubah menjadi kaus sablon, tie-dye, dan banyak lainnya sebagai baju homemade yang dijual di akun online shopnya.

Tak jarang Ia mendapat pesanan kaus dari Yerim Shop punya Pak Hadi karena putrinya suka dengan video tie-dye.

Apalagi semenjak kaus pertama yang dibeli, putrinya Pak Hadi jadi ketagihan belanja kaus di Mika.

Ting!

Notifikasi masuk di hape Mika.

Dhimas: mik?

Mika auto bales chat dari doi saat itu juga.

Mikail: Yaa?

Dhimas: jadi telponnya kan?
Dhimas: gue udah nyatet runtutan acaranya di kertas

Mikail: Oke, 5 menit lagi yaa
Mikail: Gue lagi di gudang

Dhimas: sipp

Mika buru-buru nyelesaikan sortiran kaus terus lari ke kamar, cuci muka dan benerin rambut.

Padahal diajaknya cuma buat telponan, bukan video call, yhaa.

Mika langsung rebahan di kasur, selimutan sambil meluk bantal.

Dhimas: gue telpon ya?

Mika: Iyaa

Drrt. PIP.

Halo...?” suara Dhimas terdengar berbeda dari biasanya. Lebih serak dan menggoda iman.

“... halo.”

“...”

“...”

Canggung. Dua pihak saling diam.

Ehem. Jadi... gue bakal ceritain apa yang  diterangkan sama ketua kelas tadi siang.”

“Jadi... tour de campus bakalan diadakan di tanggal satu sampai empat Februari. Empat hari tiga malam. Terus...”

Dhimas terus menjelaskan jadwal acara dengan detail sementara Mika terus tersenyum dengan jantung berdebar.

“Nah... kira-kira kayak gitu sih acaranya. Ke Malang sama Surabaya sebentar, terus gas ke Jogja. Lo bakal nantiin yang mana, Mik?”

“Borobudur sama toko oleh-oleh bakpia. Kalo lo sendiri?”

“Malam terakhir di hotel. Disaat itu, kita semua kan bebas mau kemana aja asal balik ke hotel sebelum jam malam. Nah, gue mau jalan-jalan keliling Malioboro.”

MikailaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora