𝟐𝟖. 𝐉𝐚𝐣𝐚𝐧

615 98 2
                                    

3rd PoV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

3rd PoV

Mengenakan kaus hitam distro, Dhimas memandang dirinya sendiri dengan gugup di hadapan cermin.

Di hari Sabtu sore ini, dia akan belajar bareng di rumah Mika. Tentu dia sendiri juga sudah tahu kalau Mika tinggal berdua dengan om-nya. Tapi, justru itulah yang bikin dia grogi.

Apa gue nggak terlalu santai? Baju begini sopan kan kalau ketemu Om-nya Mika? batinnya bimbang.

"Maas...! Udah jam berapa ini, ayo cepet berangkat! Nanti telat loh kamu ke rumah temen kamu!" teriak Ibunya dari dapur.

"Iya, Maa! Bentar, ini nyiapin buku!" balas Dhimas.

Segera Ia beberes memasukkan buku paket ke dalam tas. Dipakainya jaket hoodie yang pernah disampirkan ke tubuh Mika di dalam mobil Vero.

Dhimas tersenyum melihat dirinya di pantulan cermin. "Berangkat dulu, Ma!"

"Mas Dhimas, pulangnya aku titip jajan di minimarket!" teriak adiknya dari ruang TV.

"Iya!" Dhimas mengingatkan dirinya untuk beli sesuatu sebelum datang ke rumah doi. Seperti apa yang ada di kolom website, sebuah ritual membeli martabak untuk calon mertua.

Sementara itu, di kediaman Ardhana...

"Bi, rapi nggak?" tanya Rafan ke bibi pengasuhnya.

"Rapi, kok. Memang den Rafan mau kemana? Ketemu pacar, ya~?" goda bibi.

Rafan berdeham dan mengalihkan pandangan. "Jangan ngasal, Bi. Bentar lagi aku mau les."

"Lesnya di rumah pacar, kan?"

"Bibi!"

Rafan menghela napas kasar. Ada-ada aja bibinya itu. Gue nggak ada rasa sama si muka dua. Cewek sok jaim kayak gitu dikata pacar? Dih! Mending gue jomlo daripada sama dia! Lebay banget si Bibi.

Tapi, tanpa disadari, ada sebagian dari dirinya yang sakit hati dan nggak setuju dengan pemikiran itu.

***

Tok! Tok!

"MIKAA~!!" teriak Vero di depan pagar rumah Mika.

Mika segera membuka pintu rumah. "Iya, bentar Kak!"

Begitu pagar dibuka lebar, Mika menatap kaget. "Loh? Afzal? Kalian naik motor berdua?"

Mika mendapati Afzal yang setia di jok motor sementara Vero berdiri di depan pagar.

"Hoo, iya dong! Kapan lagi dapet tebengan gratis," seru Kak Vero dengan bangga.

Mika melirik Afzal yang wajahnya memerah di dalam helm. "... sepedanya masukin, Zal. Ayo masuk dulu, Kak."

Apa yang Mika harapkan benar terjadi. Kak Vero sama Afzal udah pendekatan...? Gila. Padahal Afzal tipe anak yang cuek, ternyata... tsundere?

MikailaWhere stories live. Discover now