[Bagian 47] Bella berulah lagi?

2.1K 157 18
                                    

VOTE KOMEN JUSEYOOO
ARIGATOOOU

Happy Reading

༻୨♡୧༺

"Are you okay?" tanya Tara pada sahabatnya itu yang tengah berdiri di depan lobby hotel.

Tata mengangguk singkat berusaha menutupi keadaan yang sebenarnya. Ia tidak mau memperlihatkan bahwa sebenarnya ia marah, kesal, kecewa.

"Jujur aja sih, Ta. Gue tau pasti lo kecewa kan sama Kevin?" tanya Tara lagi.

"Gue berhak nggak sih, marah? Kecewa?" tanya Tata pelan.

"Jelas dong! Lo punya hak buat marah. Mana ada sih, cewek yang baik-baik aja pas cowoknya di tembak bahkan pelukan sama cewek lain, nggak ada!" ucap Tara menggebu-gebu.

"Kevin kok jahat banget ya Raa, sama gue?" gumam Tata hampir menangis. Wajah gadis itu sudah memerah.

Tara menarik Tata kepelukannya, bersamaan dengan itu air matanya jatuh mengalir membasahi kedua pipinya.

"Gue baru tau rasanya di giniin tuh sakit banget, Raa, hiks!" ucap Tata disertai isakan tangisnya.

Tara mengelus punggung sahabatnya itu memberi ketenangan. "Itu emang udah resikonya, kalo lo berani jatuh cinta, lo juga harus siap patah hati."

"Kalo tau gini, gue juga males, Raa," balas Tata masih terus terisak.

"Cup, cup! Udah jangan nangis sayangkuu," ucap Tara melepaskan pelukannya lalu mengusap punggung Tata agar gadis itu tenang.

Tata menghapus jejak air matanya dengan punggung tangannya.

"Tata!" panggil seorang pria yang tidak asing di telinga mereka berdua.

Tara menoleh kebelakang ternyata Kevin, pria itu terlihat sangat tampan dan gagah mengenakan kaus putih yang dibalut dengan jas hitam. Sedangkan Tata malah pergi dari sana, tanpa menatap ke arah Kevin.

Tara hendak mengejar Tata tetapi Kevin lebih dulu menahannya. "Biar gue aja. Ini urusan gue sama Tata. Lebih baik lo pulang, tadi Arga nelponin gue terus suruh lo bales chatnya," ucap Kevin pada Tara sebelum pergi menyusul Tata.

Tara menggaguk lalu membuka layar ponselnya, dan benar saja banyak sekali notif pesan serta panggilan tidak terjawab dari Arga. Pasalnya, Tara sengaja men-silent nada deringnya.

Baru saja Tara membuka roomchat dan hendak mengetikkan balasan, ponselnya terlebih dahulu berdering. Arga menelponnya.

"Hal--"

"Kenapa nggak bales chat aku, hum?" tanya pria itu langsung to the poin.

"Aku... um lupa ehehe," jawab Tara di sertai kekehan.

"Terus telpon aku juga nggak diangkat kenapa? Acaranya asik banget ya sampe lupa kalo suami kamu khawatir nungguin di rumah?" oceh pria di sebrang sana.

"Nggak gitu, Arga. Yaudah aku minta maaf, ya?"

"Hm, acaranya udah selesai kan? Aku jemput sekarang!" ucap Arga.

"Iya, ta--- eh Bella?" Tara terkejut melihat Bella yang berdiri di belakangnya dengan tatapan mengerikan.

"Sayang? Kenapa?" tanya Arga sedikit panik.

"Bella, l-lo mau ngapain?!" pekik Tara saat Bella mengeluarkan pisau lipat dari balik tubuhnya.

Bella menarik tangan Tara dengan kasar membuat ponsel yang gadis itu pegang terjatuh. "Sayang? Kamu gapapa kan? Ra!" panggil Arga dari sebrang sana, tetapi tidak ada jawaban dari istrinya.

ARGATARA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang