[Bagian 58] Luka dan Obat

1.7K 134 21
                                    

VOTE KOMEN JUSEYOOO
ARIGATOOOU

Happy Reading

༻୨♡୧༺

"Arga, kamu harus percaya ucapan aku! Aku nggak bohong Argaa." Tara mencoba membujuk Arga supaya percaya kepadanya.

Pria itu berbalik lalu menatap istrinya dengan tatapan tajam. "Kamu ngaco, Ra, Tania nggak mungkin kayak gitu! Aku tau kamu benci sama dia, tapi nggak gini juga!" ucap Arga masih kekeh tidak percaya.

"Aku serius Arga Deevan Atmadja! Kamu nggak percaya sama aku, huh?" tanya Tara dengan beraninya memanggil Arga menggunakan nama lengkap. Wajah gadis itu terangkat menatap Arga dengan tatapan menantang.

"Sopan kamu kayak gitu sama suami?" Kini Arga menatap Tara dengan wajah datar, membuat perempuan itu mendesis pelan.

Tara membalikkan badannya, lalu dengan malas ia berjalan keluar kamar. "Terserah kamu deh, percuma aku kasih tau. Kamu juga nggak bakalan percaya kan sama aku," ucap Tara sebelum akhirnya ia menutup pintu kamar.

Arga terdiam beberapa menit, ia mengacak-acak rambutnya frustasi. "Arghh!!" umpatnya.

Pria itu duduk dikasur sambil termenung memikirkan ucapan istrinya tadi. "Tara nggak mungkin bohong apalagi ngarang cerita, tapi... Tania? Dia juga nggak mungkin ngelakuin hal kotor kayak gitu," gumam Arga bermonolog pada dirinya sendiri.

"Sialan, jadi gue harus percaya siapa?" tanyanya frustasi pada diri sendiri.

༻୨♡୧༺

"Tan, mending lo ngaku deh. Ceritain semuanya sama Arga, kalau anak yang lo kandung itu bukan anak dari suami gue! dan setelah itu, lo pergi jangan ganggu gue sama Arga lagi," ucap Tara masih dengan batas sabarnya.

"Apa sih, aku nggak bisa, Kak! Lagi pula dikit lagi Kak Arga bakal nikahin aku kok, jadi mending Kak Tara aja yang pergi dari kehidupan Arga," jawab Tania dengan percaya dirinya.

Tara mengepalkan tangannya. Kini ia mulai terpancing emosi dengan perempuan licik dihadapannya ini. "Sialan! Arga suami gue, lo nggak bisa nikah sama dia! Dasar jalang nggak tau diri! Lo perusak hubungan gue sama Arga!" pekik Tara terbawa emosi.

Tania menarik tangan Tara dan menjatuhkan tubuhnya sendiri membuat Tara mengerutkan keningnya, bingung. Namun beberapa detik kemudian suara bariton terdengar jelas di indra pendengarannya.

"Awss!!" ringis Tania berpura-pura tersakiti. Ewww tukang drama!

"TARA!" panggil Arga yang tengah berdiri sambil menatap Tara dengan tatapan tajamnya.

Tara menoleh, mendapati Arga yang kini tengah menatap dirinya, seolah Tara lah yang bersalah. Perempuan itu tersenyum getir lalu menundukkan padangannya menatap Tania dengan wajah datar. "Cara lo murahan, najis!"

Arga langsung menghampiri Tania dan menatapnya dengan penuh khawatir membuat Tara mengalihkan pandangannya kemudian mendengus pelan.

Jujur saja, hatinya sakit. Tapi ia tidak mau terlihat lemah di mata mereka.

Kalian perlu tahu, Tara itu anaknya bisa dibilang cukup bar-bar dan suka bicara ceplas-ceplos. Namun, setelah menikah dan menjadi seorang istri ia sangat menjaga sikapnya, Tara berusaha menjadi perempuan anggun pada umumnya. Akan tetapi, jika sudah begini maka muncul kembali sifat ke bar-barannya itu. Bahkan Tara bisa saja menghajar Tania di sini, kalau saja perempuan itu sedang tidak hamil, habislah sudah!

"Kamu gapapa, sayang?" tanya Arga pada Tania seraya mengusap perut perempuan itu. Sedangkan Tania hanya menggeleng kecil tidak lupa dengan wajah sok lugunya itu. Meni geleuh aing mah najess.

ARGATARA [NEW VERSION]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz