[Bagian 3] Coffe Latte

11.6K 626 280
                                    

VOTE JUSEYOOOO
TRIMAKACI

Happy Reading

༻୨♡୧༺

Pagi ini Tara berangkat sekolah bersama Arga. Pria itu mengantarkan Tara ke sekolah padahal Tara sudah menolak berulang kali, namun Farah memaksa putrinya untuk berangkat bersama Arga calon menantunya itu.

Dengan sangat terpaksa, Tara pun menuruti kemauan Mama tersayangnya itu. Di dalam mobil Tara sibuk dengan ponselnya mengecek notifikasi yang masuk dari aplikasi message berwarna hijau itu.

Ting!

Tara menghela nafas lega, untung saja sahabatnya itu mudah percaya dan tidak bertanya macam-macam yang bisa membuat Tara panik setengah mati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tara menghela nafas lega, untung saja sahabatnya itu mudah percaya dan tidak bertanya macam-macam yang bisa membuat Tara panik setengah mati.

Gadis berseragam putih abu-abu itu melirik ke arah Arga yang masih fokus menyetir mobil.

"Arga?" panggil Tara.

"Hm?"

"Nanti turunin gue di depan situ aja ya?" pinta Tara menunjuk halte yang jaraknya lumayan dekat dari gerbang SMA Tunas Bangsa.

"Emang kenapa?" tanya Arga menatap Tara sambil menaikkan satu alisnya.

"Ya... gapapa sih, lagian lo mau ke kampus juga kan? Jadi ya biar ga ribet muter balik, mending turunin gue di depan halte aja, oke?" alibi Tara.

"Oh oke," balas pria itu singkat, padat, dan jelas.

༻୨♡୧༺

Tara keluar dari mobil sport berwarna silver milik Arga, setelah mengucapkan terima kasih.

"Oh iya, nanti kalo misalnya lo disuruh mama jemput gue, bilang aja nggak bisa atau bilang gue nya lagi kerkel gitu ya" pesan Tara dari luar mobil.

"Hm, udah ya gue duluan, bye!" pamit Arga.

Belum sempat Tara menjawab, mobil milik Arga sudah melesat secepat kilat, meninggalkan Tara yang masih berdiri di pinggir jalan. Gadis itu mendengus kesal, ia mengepalkan tangannya lalu memukul-mukul angin dengan perasaan dongkol.

"Arga, sialan!" umpatnya sambil berjalan menuju gerbang sekolahnya.

Sepanjang perjalanan Tara tidak berhenti menggerutu dan merapalkan sumpah serapah pada calon suaminya itu. Ah, sangat menyebalkan.

Langkah Tara terhenti saat sudah masuk ke dalam gerbang sekolah, ia menolehkan kepalanya ke belakang dan terlihat seorang gadis berkuncir kuda tengah memanggil namanya sambil berlari kecil ke arahnya.

"TARAA!" panggil Tata berteriak.

Dengan napas terengah-engah Tata menghampiri Tara dan merangkul pundak sahabatnya itu.

ARGATARA [NEW VERSION]Where stories live. Discover now