[Bagian 27] Berubah?

4.8K 239 13
                                    

VOTE KOMEN JUSEYOOO
ARIGATOOOU

Happy Reading

༻୨♡୧༺

"Asal lo tau, berita ini tuh udah nyebar di sosmed semua anak TB!" ucap salah satu perempuan bernama Aurel.

"Akhirnya, kita tau kelakuan asli lo yang bejat itu. Dasar jalang!"

"GUE BUKAN JALANG YANG KALIAN MAKSUD! ITU EDITAN GUE NGGAK PERNAH PERGI KE TEMPAT KOTOR KAYAK GITU!" bela Tara, air matanya sudah mengalir membasahi pipinya.

"Halah! nggak usah pake acara nangis-nangis segala dah."

"Mending sekarang lo ngaku, liat nih udah ada buktinya!"

Belum sempat Tara membuka mulutnya, terdengar suara seorang perempuan membuat semua mata menoleh menatap perempuan yang baru saja datang.

"Raa? apa berita ini bener?" tanya perempuan itu.

"Bella?" lirih Tara.

"Jawab gue, Tara."

"Sumpah! Demi Tuhan gue nggak kayak gitu Bel, ini semua editan. Lo percaya kan sama gue?" tanya Tara berharap Bella mempercayainya.

"Tapi jelas-jelas ini wajah lo, Raa. Kemarin temen gue juga sempet liat lo lagi di sana, gue juga nggak nyangka lo bisa pergi ke tempat kayak gitu," jawab Bella membuat para siswa yang mendengarnya langsung memandang jijik ke arah Tara.

Tara menatap Bella dengan tatapan tak percaya. Kenapa Bella berkata seperti itu? Kenapa dia malah berbohong dan mengarang cerita?

"Bel? Maksud lo apa? Kenapa lo ngomong kayak gitu?" tanya Tara menatap mata Bella.

"Gue kecewa Ra, sama lo. Gue kira lo anak baik-baik, gue bener-bener nggak nyangka sahabat gue bisa ngelakuin hal kayak gitu," ucap Bella berlagak sedih.

Tara semakin tidak mengerti dengan ucapan sahabatnya itu. "Maksud lo apa sih, Bel? Gue nggak ngerti."

"Heh! Lo tuh gausah pura-pura bego ya, Tara! Tolol banget sih, punya otak kan? Kalau punya pake buat mikir! Bella sahabat lo aja udah nggak percaya sama lo, apalagi kita!" ceplos Aurel.

"Tau idih najis, udah di pake berapa kali sama om-om? Hahaha murahan!"

"Mending lo keluar gih dari sekolah kita. Seorang jalang kayak lo nggak pantes ada di sini!"

Sudah cukup! Tara muak dengan semua ini. Tara tidak salah, dirinya bukan perempuan seperti itu. Sialan, siapa yang sudah berani menyebar berita menjijikkan seperti ini?

"Eh! Ini ada apaan woy! Rame amat udah kayak pada mau demo," celetuk seorang cowok yang baru saja datang bersama seorang gadis.

Kedua orang itu adalah Kevin dan Tata. Mereka datang menghampiri kerumunan.

"Eh--Tara? Lo kenapa nangis?" tanya Tata memegang bahu sahabatnya itu.

Tara menghapus air matanya, lalu menatap Tata sendu. "Heh! Kalian apain sahabat gue sampe nangis gini, hah!" teriak Tata dengan suara tinggi, ia memandang satu-satu ke arah siswa yang berdiri di sana.

Anna tertawa sinis. "Oh... Jadi lo belum tau ya kelakuan sahabat lo yang jalang ini." Anna menunjuk Tara dengan tatapan jijik.

Tata menepis kasar tangan Anna. "Jaga ucapan lo ya, Annabel! Maksud lo apa ngomong kayak gitu, hah!"

"Heh Bella! Lo kenapa diem aja sih, liat sahabat lo di hina kayak gitu? Sahabat macam apa lo?" sinis Tata kepada Bella sedangkan Bella hanya bungkam.

"Ck! Kalau lo udah tau beritanya pasti lo juga bakalan jijik sama tuh orang yang udah lo bela-belain," ceplos Aurel.

ARGATARA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang