prologue

2.8K 181 14
                                    

Kelas terlihat biasa, siswa-siswi mengobrol bersama temannya. Mengabaikan temannya yang berada dibelakang kelas, yang sudah terduduk dilantai dengan seragam yang basah. "Seharusnya kau tidak bermain-main dengan ku anak muda"

Siswa itu melemparkan botol kosong kepada orang didepannya dan berdiri, menatapnya dengan senyum miring.
"Kau salah bermain-main dengan ku.."

"Ayo, aku sudah lapar. Biarkan saja dia, setidaknya kita sudah memberikan pelajaran untuknya hari ini agar tidak bermain-main dengan orang yang salah"
Ketiga orang tadi akhirnya pergi meninggalkan sang siswa yang masih terduduk di lantai.

Tidak berperasaan? Itu salah satu fakta yang tidak bisa disembunyikan. Mereka berkuasa disini, dengan kekuasaan orangtuanya juga yang terpandang oleh seluruh orang. Tidak mengherankan jika mereka kadang bisa melakukan apapun yang mereka mau. Bisa disebut mereka memiliki semuanya salah satunya siswa yang tadi melemparkan botol pada siswa lain. Memiliki akses sekolah hampir setengahnya, bagaimana tidak jika ayahnya saja direktur SMA ini. SMA yang belum tentu bisa dimasuki oleh semua orang.
Orang-orang terpandang? Sudah tentu bisa dipertimbangkan agar masuk ke SMA itu. Singkatnya begini, apa yang tidak bisa jika ada uang?

"Jaemin!"
Salah satu siswa yang sudah membawa nampan duduk satu meja dengan mereka. Itu salah satu teman anak dari pemilik sekolah ini.
"Kau sudah memberinya pelajaran?"

"Kau ini, Jaemin jangan diragukan. Aku sampe merinding melihatnya. Jaemin mungkin bisa menjadi aktor hebat"

"Pujian kalian berlebihan.. tapi terimakasih"
Jaemin memandang keempat temannya sekilas dan kembali makan. Mereka, Choi Jaemin, Lee Jeno, Park Haechan dan Huang Renjun. Mereka yang mungkin dapat dikatakan penguasa kelas bahkan sekolah. Mereka bisa saja memberi pelajaran pada siswa lain yang mencoba macam-macam dengan mereka, bahkan pernah saat itu mereka hampir menabrak satu siswa dengan sengaja karena mencoba mencari masalah dengan keempatnya.

"Jadi kan? Kita harus bersenang-senang.."

"Besok bukannya ujian? Kalian yakin mau tetap pergi ke rumah Jaemin?"

"Kau takut, Huang Renjun?"
Yang ditanya berdecak, "tentu saja aku...ikut!"

"Hey..lihat, sepertinya ada yang mencoba mencari masalah dengan kita"Haechan menunjuk seorang siswi yang tengah memotret mereka.
Satu hal yang kadang belum diketahui oleh para siswi disini, mereka tidak suka difoto.
"Mudah..Jeno, hancurkan saja ponselnya, dihadapannya, sekarang"

{}

Gila..aku ngetiknya merinding bruh.
Oh ya, ini bakal ada kesamaan sama The Penthouse, yang nonton dramanya paham gak?

Power of AttorneyWhere stories live. Discover now