Chapter 56 - The Destiny Wanna Play With Me

2.2K 247 56
                                    

Double Up 🤗

Tinggalin Jejaknya 🤗
Jangan Lupa Jejaknya...
Bintang-Bintang🌟🌟+Comment Nya Juga Yaa!!
Happy Reading❤️❤️

Sweet Love
Sond13

Sweet and SHIT!!
©2020
Chapter 56

*********

‘Jalang!’

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

‘Jalang!’

Vanylla berjalan perlahan di sisi trotoar,diiringi dengan lirikan beberapa pejalan kaki menatapnya heran. Bahkan anak-anak yang sedang ber sepeda di sore hari itu tak segan menertawakan dirinya. Bagaimana tidak, ia kini tampak sangat kacau. Dengan rambut dan sebagian wajah yang ditutupi cairan berwarna hijau. Jangan lupakan bercak darah yang turit memberi warna di sekitar mata dan pelipisnya.

Sudah beberapa kali Vanylla menyeka aliran darah tersebut. Namun sepertinya darah itu tak henti mengalir, menggambarkan penderitaan Vanylla dengan sangat baik. Agar orang-orang tahu bahwa dirinya baru mengalami kesialan yang tak henti-henti nya.

“Rumah sakit nya masih jauh ya?” tanya Vanylla pada diri nya sendiri.

Pandangan nya mulai buram, tak dapat melihat jelas. Walau demikian Vanylla tetap memfokuskan eksistensinya kedepan, meneliti bangunan-bangunan megah di pinggir jalan raya tersebut. Berharap menemukan sebuah tempat yang ia cari-cari.

“Itu rumah sakit tempat kerja Dokter,,”
Vanylla kembali menunduk kan kepala, bahkan untuk menyebut namanya pun sudah terasa sangat berat. Jarak mereka memang sudah terlalu jauh, dari awal Vanylla harusnya sadar bahwa memang sudah tidak ada harapan lagi.

Dan untuk yang kesekian kalinya air mata Vanylla kembali mengalir turun. Senyum Reyhan di hari terakhir pertemuan mereka itu sudah bisa menggores luka di hati Vanylla untuk yang kesekian kalinya. Betapa bodohnya jika ia masih berharap pada harapan semu, bodoh sekali.

“Dia masih kerja disini nggak ya?” tanya Vanylla lagi, matanya memandang nanar kearah bangunan besar rumah sakit tersebut. Tak ada yang berubah dari tempat itu, bahkan si penjual nasi goreng itu masih ada disana. Tepat disamping pagar dengan beberapa pegawai rumah sakit yang tampak sedang memesan.

Vanylla tersenyum miris, memang tidak seharusnya Vanylla memasuki sesuatu yang berhubungan dengan Reyhan. Tidak Reyhan dan tidak siapa pun, tidak ada yang boleh menyakiti nya lagi. Setelah meyakinkan diri, Vanylla menyeka kening nya yang berdarah kemudian kembali mengayunkan lagkah nya kedepan.
Sambil menggigit bibir bawahnya kuat, guna menahan isak tangisnya yang sebenarnya sudah tak dapat ditahan lagi. Kaki jenjang nya yag berbalut heels berwarna hitam itu bergerak luwes menendang kerikil yang berhamburan di sisi jalan. Para pengemudi mobil yang melintas juga mengencangkan laju kendaraannya. Disaat itulah Vanylla menyadari langit sudah semakin menghitam.

Sweet and SHIT!!  (END)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें