Chapter 15 - Sate Padang

2.9K 360 62
                                    

Jangan Lupa Jejaknya..
Like+Vote+Comment Nya Juga Yaa!!
Happy Reading

Sweet and SHIT!!
©2020
Chapter 15

*~*~*~*~*~*~*~*

“Dokter kemana aja?”

Vanylla bertanya saat Reyhan barusaja mengunyah makanannya. Ia duduk memandangi pria itu sedari tadi, didepannya juga sudah tersedia sepiring sate dengan uap yang masih mengepul. Namun Vanylla seperti tidak memiliki niat untuk menyentuh makanan khas dari kota Padang itu.

 Namun Vanylla seperti tidak memiliki niat untuk menyentuh makanan khas dari kota Padang itu

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Memandangi wajah Reyhan tampak jauh lebih menyenangkan untuk dilakukan. Walaupun fakta nya ia meniggalkan makan malam mewah dengan Zaydan untuk makan sate dipinggir jalan bersama Reyhan. Tapi hal itu terdengar menyenangkan bagi Vanylla.

Mereka kini memang tengah duduk disebuah kursi kayu dipinggir jalan. Seorang tukang sate berdiri didepan mereka berdua, lengkap dengan gerobak satenya yang mengeluarkan aroma yang mampu menggugah selera tiap orang yang lewat didepan pedagang sate itu.

Tentu hal itu juga berlaku bagi Reyhan, karna saat ini ia tengah memakan sate dengan sangat lahap bahkan Pria itu juga sepertinya tidak menghiraukan pertanyaan yang barusaja Vanylla lontarkan

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Tentu hal itu juga berlaku bagi Reyhan, karna saat ini ia tengah memakan sate dengan sangat lahap bahkan Pria itu juga sepertinya tidak menghiraukan pertanyaan yang barusaja Vanylla lontarkan.

“Dokter!” panggil Vanylla lagi dengan wajah kesal.

Reyhan menoleh, “Apa?” ia bertanya garang, mata hitam legam itu memandangi wajah Vanylla sekilas kemudian beralih kearah sepiring sate yang masih utuh.

“Dokter, gak dengerin aku ya?”

“Kamu gak makan?” Reyhan balas bertanya.

Vanylla melirik piring berisi sate didepannya dengan wajah kesal, “Gak suka.” Jawab Vanylla ketus.

Reyhan mengedikkan bahu, kemudian kembali melahap makanan yang terhidang didepannya tersebut. Hal ini membuat Vanylla menggembungkan pipi menahan rasa kesal. Ia paling tidak suka di acuhkan, dan sepertinya Reyhan sedang melakukan hal itu. Membuat Vanylla kesal setengah mati.

“Dokter..,”

“Saya disini, Vanylla. Gak kemana-mana.” jawab Reyhan pada akhirnya, tanpa melihat lawan bicaranya.

Sweet and SHIT!!  (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt