Chapter 7 - Pompa Kereta

3.3K 389 34
                                    

Jangan Lupa Jejaknya..
Like+Vote+Comment Nya Juga Yaa!!
Happy Reading

Sweet and SHIT!!
©2020
Chapter 7

*~*~*~*~*~*~*~*~

“Bu Van-van!” sapa seorang siswi ramah pada Vanylla yang melintasi lapangan upacara. Gigi ompong nya terlihat saat senyumnya mengembang hingga matanya ikut menyipit.

Vanylla membalas senyum itu sambil mengelus rambut siswi nya tersebut. Ia terus melanjutkan langkahnya hendak segera meninggalkan area sekolah. Parkiran hanya tinggal beberapa langkah lagi, Vanylla mempercepat langkah nya berniat mendekati motor matic nya yang terparkir indah disamping mobil silver, mobil Reyhan.

‘Double Shit!!’  Vanylla mengumpat dalam hati. Mata coklatnya memandang geram kearah mobil silver itu. Seolah-olah mobil itu sudah melakukan dosa paling besar dan tidak dapat diampuni.

Vanylla terus berjalan mendekat, kini ia sudah berdiri disamping motor maticnya. Masih berdiri disana menatap mobil silver itu sambil memikirkan serangan apa yang pantas Vanylla berikan. Mungkin sebuah tendangan atau memecahkan kaca spion adalah pilihan yang tepat. Ia menolehkan kepalanya ke kiri dan kanan, mengecek situasi. Situasi sama sekali tidak mendukung untuk melakukan kejahatan, terlalu banyak saksi mata.

Terpaksa Vanylla harus memendam rasa jengkelnya lebih lama, “Awas kamu, Cabul!” Vanylla berbisik pada mobil didepannya, menganggap mobil itu adalah jelmaan Reyhan yang menyebalkan.

“Kamu mau ngapain mobil saya!” seruan itu membuat Vanylla terperanjat kaget.

Reyhan berdiri disana tak jauh dari tempat Vanylla berdiri, ia tengah berusaha membenarkan jas putihnya. Matanya beralih kearah Vanylla, memberikan sebuah senyum miring yang mungkin akan tampak memukau bagi wanita lain. Namun tidak untuk Vanylla, ketampanan Reyhan sudah tidak berarti lagi. Sifat minusnya sudah tidak bisa di toleransi walau pada kenyataannya Reyhan memang mempunyai wajah yang gantengnya ‘Naudzubillah’.

“Gak ada!” balas Vanylla sambil berbalik menghadap Reyhan.

Mata Reyhan menyipit, “Kalo kamu mimpi mau beli mobil kayak punya saya, kamu kerja dulu yang bener! Terus nabung, kira-kira sepuluh tahun.” Kata Reyhan dengan sombongnya. Ia kemudian bergerak ke sisi mobilnya, tanpa menghiraukan tatapan membunuh yang Vanylla berikan.

“Aku bisa beli dua mobil kayak gini sekaligus. Gak usah sombong, deh!” balas Vanylla tersulut emosi.

Reyhan terkekeh pelan, “ Hutang kamu aja belum dibayar. Sok-sok an mau beli mobil!” komentar Reyhan sambil membuka pintu mobilnya dan memasukkan beberapa barang bawaannya.

Vanylla langsung manyun, jika saja ia membawa uang belanjaan yang diberikan Azka waktu itu. Vanylla pasti akan langsung melemparkan uang-uang itu kewajah Reyhan tanpa rasa segan sedikitpun. Tapi apa daya Vanylla sama sekali tidak sedang memegang uang sebesar itu.

“Nanti aku bayar.” Vanylla kembali berkilah mempertahankan egonya.

Reyhan menggeleng, “Bull-SHIT!!” ucap Reyhan penuh penekanan.

‘Kenapa kata-katanya dipisah?’ tanya Vanylla dalam hati.

“Minggir, saya mau pulang!” Reyhan kembali berujar kali ini dengan intonasi yang lebih kuat.

Vanylla memberengut kemudian menggeser tubuhnya kesamping, “Aku juga mau pulang.”

“Kamu gak bakal bisa pulang naik kereta kayak gitu!”

‘Kereta? Kereta api?’

Tangan Vanylla terkepal setelah dirinya menyadari satu hal. Menurut gosip yang Vanylla dengar saat di lapangan tadi pagi. Reyhan itu berasal dari Medan, dan orang Medan menyebut motor dengan sebutan ‘Kereta’. Intinya Reyhan sedang menghina motor matic kesayangan Vanylla yang ia beli dengan hasil jerih payahnya sendiri. Tidak ada seorang pun yang berhak menghina motornya termasuk si ‘Dokter cabul’ yang sedang berdiri didepannya tersebut.

Sweet and SHIT!!  (END)Where stories live. Discover now