Chapter 12 - Bonny Pink Abu-Abu

2.9K 346 43
                                    

Jangan Lupa Jejaknya..
Bintang-Bintang🌟🌟+Comment Nya Juga Yaa!!
Happy Reading

Sweet and SHIT!!
©2020
Chapter 12

*~*~*~*~*~*~*~*

Pintu mobil tertutup pelan, Vanylla berdiri didepannya dengan bibir manyun seraya memandangi bundanya yang sibuk mengeluarkan semua barangnya dari dalam bagasi dibantu oleh seorang pria tua yang Vanylla panggil dengan sebutan, Pak Ali. Tak lama kemudian pria tu itu mengangkat koper-koper Vanylla yang cukup besar memasuki rumah. Menyisakan Vanylla dan Rossmary yang berdiri di sisi mobil.

“Senyum!”

Vanylla menoleh malas kemudian memaksakan sebuah senyum dibibirnya, “Iya, Bunda.” ucapnya dengan tingkat kemalasan yang berlipat ganda.

“Kamu kan harusnya senang,” Rossmary kembali berujar sembari berjalan memasuki rumah berlantai dua yang ditutupi cat berwarna putih tersebut, “Abis ini Bunda kenalin sama cowok, abis itu kalo cocok bisa langsung nikah.”

‘Gampang banget!’ Vanylla membatin.

“Ya emang gampang, Vanny. Kau yang udah main aplikasi pencari jodoh bertahun-tahun aja gak ketemu-ketemu sama yang namanya jodoh!” katanya, seolah-olah dapat membaca apa yang terlintas dipikiran Vanylla.

Vanylla menutup mulutnya rapat-rapat, berusaha untuk tidak berpikiran yang macam-macam. Hingga mereka kini tiba disebuah ruang kamar yang didominasi oleh warna merah muda dan abu-abu, warna kesukaan Vanylla. Sudah seharusnya Vanylla menyunggingkan senyumnya menatap kamar lamanya itu, namun warna kesukaan nya itu malah membuat Vanylla teringat akan dekorasi pelaminan Angga-Bella. Seketika senyuman Vanylla menghilang tergantikan oleh ekspresi murungnya.

“Bunda, warna kamarnya diganti warna ungu aja.” desak Vanylla sambil memandang ibunya yang sedang membuka lemari pakaian.

Wanita paruh baya itu melongok kan kepalanya dari pintu lemari, memandangi wajah Vanylla dengan ekspresi wajah bingung.

“Ini kan warna kesukaan kamu,” ucapnya sembari menatap ruangan kamar disekitarnya.

Vanylla menggeleng pelan, “Gak lagi.” katanya tegas.

“Ah, jangan banyak cerita.” bentaknya garang, “Bunda capek lho, Vanylla. Jangan suka nyusahin orang tua,”

Vanylla menggembungkan pipinya kesal, “Tapi kan warna nya gak bagus, Bun.”

Mata Rossmary langsung melotot menatap wajah putrinya, “Jangan sampe naik darah tinggi Bunda ya. Nanti kalo Bunda mati berdiri disini kayak mana?” omel nya panjang lebar.

Vanylla langsung menutup mulutnya rapat-rapat, tak berniat melawan lagi. Karna ia tahu jelas bahwa Bundanya itu adalah tipe orang yang tak suka dibantah. Apapun yang ia katakan harus selalu dilakukan detik itu juga dan tanpa perlawanan. Tentu saja Vanylla bukan anak yang suka melawan perkataan orang tua. Dia bukan tipe anak yang seperti itu.

“Udah, beresin barang-barang nya.” perintahnya sebelum akhirnya keluar dari dalam kamar Vanylla, “Masalah warna aja pun susah kali.” Ia terus mengomel sepanjang langkah yang ia ambil.

“Ayah mana Bunda?” tanya Vanylla menghambat langkah Rossmary yang hampir menyentak pintu kamar.

“Kerja.” jawabnya singkat kemudian membuka pintu dan menyisakan Vanylla seorang didalam kamar yang luas itu.

Vanylla mendudukkan dirinya dipinggir ranjang, memandangi figura foto keluarga yang terletak diatas meja rias. Foto itu sudah ada disana sejak acara wisuda Azka selesai. Mereka memang mencetak gambar itu dan meletakkan nya diberbagai penjuru rumah. Sebenarnya ada dua foto lainnya. Foto saat acara wisuda kedua kakaknya, Gemma dan Raja.

Sweet and SHIT!!  (END)Where stories live. Discover now