Chapter 21 - Uban Rossmary

2.6K 326 49
                                    

Tinggalin Jejaknya yaa🤗
Jangan Lupa Jejaknya...
Bintang-Bintang🌟🌟+Comment Nya Juga Yaa!!
Happy Reading

Sweet and SHIT!!
©2020
Chapter 21

*~*~*~*~*~*~*~*

“Assalamu’alaikum!”

Vanylla tertegun, rasanya sudah lama ia tidak mendengar suara Reyhan. Padahal hanya lima hari Reyhan tidak menghubungi dirinya sama sekali. Tanpa alasan Vanylla juga berusaha menjauh, walau kini ia benar-benar merindukan rupa tampan dokter cabul tersebut.

“Wa’alaikumsalam.” jawab Vanylla pelan, memilin rambutnya menggunakan jari telunjuk.

Saat ini Vanylla tengah bersandar di pembatas tangga, dengan pandangan menerawang keruang keluarga yang sunyi. Tak dapat dipungkiri kini hatinya berdebar tak karuan, berbagai macam ekspresi yang mungkin muncul diwajah Reyhan berseliweran di otaknya.

Reyhan menghela nafas diujung telpon, “Kamu baik-baik aja kan?” tanya Reyhan terdengar lemah.

Vanylla menggigit bibir, “Aku baik! Dokter cabul, apa kabar?”

Diseberang telpon Reyhan terkekeh, “Aku baik.” jawabnya kemudian.

Vanylla menarik sudut bibirnya mengukir sebuah senyuman, “Alhamdulillah!”

“Ehm..,” kalimat yang hendak Reyhan ucapkan menggantung begitusaja sepertinya Reyhan kesulitan menemukan kata-kata yang hendak ia ucapkan.

Vanylla turut terdiam menghadapi ke bungkaman Reyhan, walau saat ini di otaknya Vanylla tengah merangkai kata-kata yang ingin ia ucapkan. Akan tetapi tidak ada yang terasa pas untuk situasi mereka saat ini. Ia terlalu gugup untuk memulai pembicaraan terlebih dahulu.

“Nanti aku telpon lagi! Lima menit lagi ada operasi,” Reyhan berucap memecah keheningan.

Vanylla menganggukkan kepala walau sejatinya Reyhan tak dapat melihat anggukkan nya tersebut, “Se-semangat Dokter!” kata Vanylla terbata-bata.

“Pasti!” balas Reyhan singkat, “Assalamu’alaikum.”

“Waalaikumsalam!”

Dengan segera Vanylla menangkup handphone didepan dadanya yang berdebar hebat. Senyumannya langsung merekah sempurna, kebahagiaan tampak jelas diwajah Vanylla. Apalagi kini wajahnya sudah merona merah, tampak menggemaskan.

“Vanylla!”

Kebahagiaan yang barusaja Vanylla rasakan ternyata tak dapat bertahan lama. Bahunya langsung merosot turun saat panggilan Rossmary yang menggebu-gebu terdengar dari arah teras. Berulang-ulang disertai ancaman-ancaman yang sebenarnya hanya bualan belaka.

“Vann..,”

“Iya, Bunda!” sahut Vanylla cepat, ikut menjerit walau tak sekuat jeritan Rossmary yang telah terlatih selama bertahun-tahun.

“Sini dulu! Kau di panggil-panggil lama kali baru nyaut.”

Teriakan itu terdengar seperti perintah mutlak bagi Vanylla. Maka dari itu Vanylla kini menyeret langkahnya menuruni tangga, menginjak anak tangga satu persatu dengan menggunakan sandal bulu dengan bentuk telinga kelinci berwarna abu-abu.  Tujuannya adalah teras rumah dimana kini Rossmary tengah duduk disebuah kursi kecil didepan kursi yang lebih tinggi.

“Cabut kan uban Bunda dulu!” perintahnya sambil mengulurkan sebuah pinset berbahan stainless stell kearah Vanylla.

Melihat hal itu Vanylla langsung melengos tak terima, “Bunda..,”

Sweet and SHIT!!  (END)Where stories live. Discover now