Chapter 29 - Reyhan Siregar Sang Pejuang Mahar

2.7K 327 54
                                    

Tinggalin Jejaknya yaa🤗
Jangan Lupa Jejaknya...
Bintang-Bintang🌟+Comment Nya Juga Yaa!!
Happy Reading

Sweet and SHIT!!
©2020
Chapter 29

*~*~*~*~*~*~*~*

"Katanya mau makan?" Vanylla mengerang kesal.

Mobil sudah berhenti di pelataran parkir rumah sakit. Vanylla memandangi bangunan yang di dominasi warna putih itu dengan raut kesal. Pasalnya Reyhan sudah mengingkari janjinya didepan kedua orang tua mereka. Bukannya membawa Vanylla untuk makan malam, Reyhan malah membelokkan mobilnya kearah rumah sakit. Tanpa meminta persetujuan Vanylla terlebih dahulu, pria itu melajukan mobilnya dengan sesuka hati.

"Tadi kan aku udah nanya, kamu mau makan dimana. Kamu jawab terserah," kata Reyhan sembari membuka  seatbelt nya.

Wajah Vanylla memberengut kesal, Reyhan semakin menyebalkan. Harusnya dia mengerti jika Vanylla sedang kesal pada dirinya, dan untuk menenangkan Vanylla seharusnya Reyhan membawanya ke sebuah resort makan malam yang romantis. Bukan ke rumah sakit yang jelas tidak menyediakan makan malam sama sekali.

"Ayo turun!" ajak Reyhan seraya hendak membuka pintu mobil.

Vanylla menggelengkan kepala, "Gak mau!" katanya ketus, "Antar aku pulang."

Reyhan menghela nafas lelah, "Didalam ruangan aku juga kita bisa makan, Vanylla." Reyhan berucap mempertahankan rasa sabarnya. Berbicara dengan gadis yang tipe nya semacam Vanylla memang butuh kesabaran ekstra.

Vanylla mencebik tak suka, "Emangnya kerjaan Dokter belum selesai?"

"Belum, Vanny! Aku tadi ninggalin rumah sakit karna takut calon istri aku itu salah paham lagi. Apalagi tadi dia mau kabur sama cowok lain, karna dia pikir yang mau di jodohin sama dia itu om-om buncit." ucap Reyhan panjang lebar.

Pipi Vanylla merona merah mendengar kalimat yang Reyhan ucapkan tersebut, "Amanda yang bilang kayak gitu." cicit Vanylla dengan rona pipi yang tampak semakin jelas.

Reyhan tak menggubris hal tersebut, "Emang perut aku buncit ya?" tanya Reyhan pada diri sendiri seraya menyingkap bagian bawah kemejanya. Menampakkan pemandangan indah perutnya yang berkotak-kotak, hasil dari olahraga yang ia lakukan.

"Cabul!" pekik Vanylla sambil memalingkan wajahnya, pipinya semakin merah saja. Ditambah dengan kinerja jantungnya yang berdetak tak karuan.

Reyhan terkekeh pelan sembari menurunkan kemeja nya tersebut guna menutupi bagian perut berkotak nya, "Aku rajin olahraga,Vanny! Gak mungkin aku buncit."

"Aku juga rajin olahraga!" kata Vanylla tak mau kalah.

"Oh ya?" Reyhan nampaknya tak percaya, "Perut kamu juga ada sixpack nya?"

Vanylla berkedip memandang mata hitam legam Reyhan yang berpendar di cahaya remang mobil yang terparkir di pelataran parkir rumah sakit sebelum akhirnya berpindah kearah perutnya yang datar dengan wajah polosnya. Ia tak menyingkapnya sama sekali, karna sebelum Vanylla sempat melakukan hal itu perutnya terlebih dulu berbunyi. Ia keroncongan, butuh asupan makan malam dengan segera.

Reyhan sudah terkekeh pelan menyaksikan hal tersebut. Sementara Vanylla semakin menundukkan kepalanya dengan kedua tangan yang memegangi area perutnya yang datar. Ini sangat memalukan, Vanylla tak dapat menahan pipinya agar tidak memerah dan lebih merah lagi.

"Dokter, lapar!" lirih Vanylla hampir menangis, "Belum nikah aja Dokter udah bikin aku kelaparan, apalagi kalo kita udah nikah." Vanylla bersungut-sungut meluapkan kekesalannya, juga malu yang ia rasakan.

Sweet and SHIT!!  (END)Where stories live. Discover now