Chapter 28 - Hutang dipotong Mahar

2.5K 317 73
                                    

Tinggalin Jejaknya yaa🤗
Jangan Lupa Jejaknya...
Bintang-Bintang🌟🌟+Comment Nya Juga Yaa!!
Happy Reading

Sweet and SHIT!!
©2020
Chapter 28

*~*~*~*~*~*~*~*

Cahaya lampu yang berpendar memenuhi seisi restaurant, Vanylla melangkah pelan dibelakang kedua orangtuanya. Melangkahkan kakinya yang dibalut sepatu hells berwarna hitam dengan sangat terpaksa. Di benak Vanylla terpampang sosok pria buncit yang duduk dibelakang meja sambil menghisap rokok di mulutnya. Kumis tebalnya bergerak saat pria itu mengucap ijab Kabul dihari pernikahan semakin membuat Vanylla bergidik ngeri.

Vanylla dapat merasakan bulu kuduk nya meremang. Ingin rasanya menangis sekuat-kuatnya, namun Vanylla tidak bisa melakukan hal itu. Kedua orangtuanya pasti tidak mau menanggung malu atas ulahnya, dan sesungguhnya Vanylla memang tidak berniat mempermalukan kedua orangtuanya. Tapi menghabiskan waktu dengan seorang pria yang usia nya dua kali lipat dari usia diri sendiri tentu bukan suatu hal yang patut untuk di syukuri.

“Vanny!” Rossmary berucap pelan setengah berbisik.

Vanylla menoleh, kedua orangtuanya sudah berdiri didepan meja receptionist. Ia tertinggal beberapa langkah dibelakang. Dengan cepat Vanylla melangkah kedepan, mengikuti langkah kaki kedua orangtuanya yang dipandu oleh seorang pelayan wanita berambut pendek. Semakin lama langkah kaki Vanylla semakin berat, andai ada jalan untuk berlari pergi Vanylla pasti akan langsung berlari meninggalkan acara makan malam ini. Tapi tentu saja Rossmary tidak akan pernah memaafkan Vanylla untuk hal itu.

“Cepat sikit,” Rossmary berhenti melangkah, ia melambaikan tangannya kearah Vanylla dengan wajah garang.

Vanylla langsung mempercepat langkahnya dan melangkah tepat disamping sang bunda. Berjalan beberapa meter melewati meja-meja pengunjung dan berhenti disebuah meja bundar yang sudah dikelilingi oleh sebuah keluarga yang membelakanginya. Kepala Vanylla langsung tertunduk, ia tak ingin menatap pria buncit yang memandangi tubuhnya dengan seringai mesum. Vanylla sungguh tidak ingin hal itu terjadi, maka dari itu ia sedikit menarik rok putih diatas lutut yang ia kenakan kebawah bermaksud menutupi bagian pahanya lebih kebawah.

“Assalamu’alaikum!” sapa Rossmary begitu langkah mereka berhenti. Suaranya terdengar sangat ramah, bahkan terlampau ramah bagi Vanylla yang terlalu sering mendengar omelan yang diucapkan oleh bundanya tersebut.

“Wa’alaikumsalam.” balas suara seorang pria yang tak Vanylla kenali sama sekali. Itu pasti calon suaminya yang berperut buncit, mendengar suaranya saja sudah sanggup membuat Vanylla merasa muak.

Dari sudut matanya Vanylla dapat melihat kedua orangtuanya bersalaman dengan keluarga tersebut, hingga bundanya menyenggol lengan Vanylla memberi isyarat. Hampir menangis, Vanylla mengangkat wajahnya memandang wajah Rossmary memohon belas kasihan. Namun Rossmary tampak tak peduli, ia semakin garang menatap wajah putrinya tersebut.

Satu helaan nafas lolos dari bibirnya yang dipoles lipstick berwarna peach. Vanylla menghadap ke arah keluarga calon suaminya tersebut. Mata Vanylla langsung melotot, Reyhan berdiri disana. Disamping wanita paruh baya yang Vanylla panggil dengan sebutan ‘Bou’. Tangan Reyhan masuk kedalam saku celana kerjanya dengan kemeja bercorak aneh menempel ditubuhnya, mata Reyhan yang tajam bagai elang memandang lekat wajah Vanylla yang terkejut. Tidak ada ekspresi terkejut sama sekali diwajah Reyhan yang kelewat tampan, ia justru tengah berusaha keras menahan senyumnya. Melihat ekspresi Vanylla yang beragam benar-benar menghibur bagi seorang Reyhan Kaisar Siregar.

 Melihat ekspresi Vanylla yang beragam benar-benar menghibur bagi seorang Reyhan Kaisar Siregar

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
Sweet and SHIT!!  (END)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum