FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!
( Jadwal UPDATE setiap Malam Kamis dan Malam Minggu)
Bataknesse Series #1
Cabul, cerewet dan menyebalkan! Begitulah sosok seorang Reyhan Kaisar Siregar dimata Vanylla Ayudia Prameswari. Cita-cita nya untuk menikah dengan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
‘Bilang aja sama Reyhan, kau yang bikin sendiri sarapannya!’
Begitulah sederetan kalimat perintah yang dilontarkan Rossmary saat ia memberikan kotak bekal berwarna merah muda ke tangan Vanylla di dapur kediaman keluarga Dirgantara pagi tadi. Sepertinya bundanya itu tengah berusaha keras untuk menarik perhatian Reyhan agar mempercepat proses pernikahan. Lebih gigih daripada Vanylla yang seharusnya bertindak. Namun hal ini masih dapat ditolerir dan tidak terkesan berlebihan. Siapa orang aneh yang akan melarang Vanylla untuk mengantar sarapan untuk calon suaminya. Walau pada hakikatnya ada kebohongan kecil didalam insiden bekal sarapan tersebut.
Untuk itulah Vanylla kini sudah berada di lorong rumah sakit yang disesaki oleh beberapa perawat dan pasien yang berlalu lalang. Bahkan di pagi hari seperti ini, bau antiseptik dan obat-obatan langsung menyeruak memenuhi indera penciuman siapa saja yang berada di gedung serba putih tersebut. Vanylla terus melangkahkan kakinya menuju ruang kerja Reyhan, ia masih menyimpan letak ruang kerja dokter cabul itu sejak pertama kali ia menginjakkan kaki di rumah sakit tersebut.
Langkah kaki Vanylla yang dilapisi oleh sepasang sepatu berwarna merah tua berhenti didepan sebuah pintu yang telah terbuka. Reyhan berada disana, tengah bersusah payah mendorong punggung dua orang pria yang terus tertawa tanpa henti. Ia terlihat gusar dengan kehadiran kedua orang tersebut.
“Gak kau tengok muka tegangnya itu, Frans!”
Pria yang tak Vanylla ketahui namanya itu terkekeh pelan sambil memukul pundak Fransdika Erlangga Nasution dengan kekuatan yang cukup untuk membuat Caisar bergerak dari posisi nya. Mereka bertiga sudah berdiri di depan pintu ruang kerja Reyhan yang terbuka, kedua pria dihadapan Reyhan masih terkekeh pelan sementara Reyhan tengah memijit pangkal hidungnya. Ia jelas terlihat frustasi menghadapi kedua pria tersebut, sejauh ini Vanylla hanya diam dan menyaksikan adegan bully yang tengah tersaji di hadapannya.
“Aku kalo gak ada bukti, aku gak percaya.” balas Frans setelah ia meredakan kekehan nya.
Pria itu tampak tak terima, “Nanti kau tengok sendiri fotonya ya,” jari telunjuk nya terangkat kewajah Frans yang tengah memandangi pria tersebut dengan alis terangkat, “Kalo sampe gak tahan dia..,” pria itu sengaja menahan ucapannya, “Udah abis masa depan, Kakak Ipar!” serunya disertai sebuah kekehan.
“Kelen dua gak ada otak.” sengit Reyhan setelah ia benar-benar kehilangan kesabaran.
“Tapi kakak ipar cantik kali lho,” pria itu tak menghiraukan amarah Reyhan sama sekali, ia terus melanjutkan aksinya.
